News Satu, Sumenep, Selasa 5 September 2017- Tidak maksimalnya pembangunan di wilayah Kepulauan Sumenep, Madura, Jawa Timur (Jatim) terus mendapatkan protes. Bahkan pemerintah dinilai tidak serius dalam pembangunan di wilayah kepulauan dan juga dinilai timpang anggaran untuk pembangunan di kepulauan.
Menanggapi hal itu, Bupati Sumenep, A Busyro Karim meminta masyarakat tidak hanya menjual pulau dalam proses pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah. Sebab, dalam beberapa kasus proyek pembangunan yang telah dianggarkan oleh pemerintah setempat seringkali tidak maksimal dalam pelaksanaannya.
“Ayo jangan hanya menjual pulau, tapi pelaksanaan proyek pembangunan di kepulauan juga harus maksimal,” kata Bupati Sumenep, A Busyro Karim, Selasa (5/9/2017).
Menurutnya, pelaksanaan proyek yang kurang maksimal masih menjadi persoalan dalam proses pembangunan di Kabupaten Sumenep, terutama di wilayah kepulauan. Hal itu dapat dilihat dari banyaknya pembangunan infrastruktur jalan yang tidak tahan lama. Meski baru diperbaiki, namun dalam waktu dua-tiga bulan sudah kembali rusak.
“Saya sering marah kepada teman-teman yang ada di kepulauan. Itu kan banyak orang yang hidup di kota tapi selalu menjual pulau. Ketika diberi proyek, ternyata pelaksanaannya tidak maksimal,” ungkap Bupati Busyro.
Bupati dua periode ini mengaku, perhatian Pemkab terhadap masyarakat kepulauan hingga saat ini terus ditingkatkan. Hal itu dibuktikan dengan alokasi anggaran untuk wilayah kepulauan seperti Kecamatan Kangean lebih tinggi dibanding Kecamatan lain yang ada di daratan. Namun demikian, alokasi anggaran tersebut tetap memperhatikan asas proporsional sesuai kekuatan anggaran yang ada.
“Untuk pembangunan di kepulauan, saya kira sudah maksimal. Tinggal bagaimana pelaksanaannya lebih ditingkatkan,” imbuhnya. (Ozi)
Comment