News Satu, Sumenep, Selasa 6 Juni 2017- Kunjungan kerja Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, ke Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur (Jatim), disambut aksi damai oleh sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten setempat, Selasa (6/6/2017).
Agus Wahyudi, Korlap Aksi, mengatakan, aksi damai tersebut dilakukan untuk menyampaikan aspirasi terkait situasi darurat agraria yang terjadi di Kabupaten ujung timur pulau Madura. Menurutnya, menteri Pertanian sebagai pembantu Presiden harus mengetahui sehingga ditemukan solusi terkait banyaknya lahan pertanian yang beralih fungsi menjadi pertambangan.
“Menteri Pertanian RI harus mengetahui kondisi Sumenep yang darurat agraria. Banyak lahan pertanian yang saat ini berubah fungsi,” kata Agus Wahyudi, Korlap Aksi, Selasa (6/6/2017).
Agus menjelaskan, berdasarkan halaqah yang dilakukan oleh sejumlah aktivis, menyebutkan sekitar 500 hektare lahan pertanian di Sumenep telah dikuasai oleh investor yang kemudian beralih fungsi menjadi lahan tambak. Ratusan lahan tersebut tersebar di beberapa kecamatan, seperti Kecamatan Talango, Dungkek, Gapura, Lenteng, Ambunten dan Kecamatan yang lain.
“Lahan pertanian di sejumlah kecamatan sudah banyak dikuasai investor, yang kemudian dijadikan lahan tambak,” ujarnya.
Agus mengungkapkan, kondisi demikian harus mendapat perhatian dari semua kalangan, terutama dari menteri bidang pertanian. Sebab, jika tidak ada regulasi khusus yang mengatur tentang penguasaan lahan pertanian oleh investor, dikhawatirkan akan berdampak buruk bagi ketahanan pangan di Sumenep.
“Ini harus menjadi perhatian bersama bahwa Sumenep darurat agraria. Bapak menteri harus tahu dan bersama mencari solusi,” imbuhnya. (Ozi)
Comment