News Satu, Jakarta, Selasa 12 September 2017- Memasuki musim kemarau, sejumlah daerah di Negara Republik Indonesia (RI) sudah mulai mengalami kekeringan dan sejumlah Desa mulai mengalami krisis air bersih. Menanggapi hal itu, Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) menginstruksikan kepada menteri dan lembaga terkait, serta para Kepala Daerah untuk segera mengantisipasi dan mengatasi persoalan tersebut.
“Langkah jangka pendek saya minta dipastikan untuk bantuan droping air bersih bagi masyarakat yang terkena dampak kekeringan,” kata Presiden Jokowi saat memberikan arahan pada Rapat Terbatas tentang Penanggulangan Bencana Kekeringan, di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (12/9/2017) sore, seperti yang dikutip dalam setkab.go.id.
Selain itu, Presiden juga meminta agar dilakukan pengecekan terhadap suplai air untuk irigasi pertanian yang sangat dibutuhkan,terutama untuk mengairi lahan-lahan pertanian di daerah-daerah yang terdampak. Dalam 2 tahun terakhir ini, pemerintah sudah banyak membangun bendungan, waduk, dan embung-embung di desa-desa untuk mengantisipasi ini. Sehingga ketersediaan stok bahan pangan di beberapa daerah tidak mengalami kelangkaan dan stabilisasi harga bisa terjaga.
“Sekali lagi saya titip pesan agar kita tidak lengah untuk mencegah dan mengantisipasi terjadinya kebakaran hutan dan lahan, khususnya di lahan-lahan gambut seperti pada tahun 2015,” tegas Presiden Jokowi.
Rapat terbatas itu antara lain dihadiri oleh Menko Polhukam Wiranto, Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menko PMK Puan Maharani, Menko Kemaritiman Luhut B. Pandjaitan, Mensesneg Pratikno, Seskab Pramono Anung, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN Sofyan Djalil, Gubernur Jabar Ahmad Heryawan, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Gubernur Jatim Soekarwo, dan Gubernur Banten Wahidin Halim. (RN1)
Comment