News Satu, Sumenep, Kamis 8 Juni 2017- Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Barisan Revolusi Mahasiswa (BARMA) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, mendatangi kantor Pemkab setempat untuk melakukan audiensi. Namun karena Bupati yang dituju sedang tidak ada ditempat, mereka harus pulang dengan tangan hampa, Kamis (8/6/2017).
Sufyan Mahatma, ketua Barma, mengatakan, kedatangan ke kantor bupati tersebut untuk melakukan audiensi dengan Bupati dan wakil bupati terkait sembilan program unggulan Pemkab yang menjadi janji politik kepada masyarakat.
“Kami cuma mau ditemui oleh bapak Bupati. Karena sekarang tidak ada Bupati, maka kami lebih baik pulang,” kata Sufyan Mahatma, Ketua Barma, Kamis (8/6/2017).
Menurutnya, sembilan program Bupati dan wakil bupati yang menjadi program unggulan realisasi tidak jelas. Salah satunya program 5 ribu wirausahawan muda yang menargetkan seribu wirausahawan baru terbentuk tiap tahun. Selain itu, peningkatan kualitas pendidikan, optimalisasi pelayanan kesehatan dan percepatan pembangunan infrastruktur di kepulauan juga menjadi acuan.
“Bupati seharusnya berkenan menemui kami agar kami bisa menyampaikan hasil temuan di bawah. Tapi apa daya,” ujarnya.
Sementara, Asisten Pemerintahan Setkab Sumenep, Muhammad Jakfar, menjelaskan, Bupati Sumenep saat ini memang sedang tidak berada di kantor. Sebab, orang nomor satu di Sumenep itu sedang menghadiri acara di luar kota. Namun, pihaknya diberi kewenangan untuk menyambut dan menerima perwakilan mahasiswa.
“Bupati sudah merekomendasikan ke kami, tapi perwakilan mahasiswa tidak mau jika tidak ditemui Bupati,” katanya.
Ia menambahkan, pihaknya akan mengatur ulang jadwal audiensi jika perwakilan mahasiswa masih ingin bertemu langsung. Namun, jadwal tersebut akan disesuaikan dengan jadwal dan agenda Bupati.
“Kita atur ulang jadwalnya, sehingga bisa bertemu langsung dengan Bupati atau wakil bupati,” pungkasnya. (Ozi)
Comment