News Satu, Sumenep, Selasa 1 Mei 2018- Momentum peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun 2018 di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur (Jatim) ada nuansa berbeda. Pasalnya, Dr. KH. A Busyro Karim, M.Si (Bupati) bersama Achmad Fauzi (Wakil Bupati), Letkol Ato Sudiatna (Dandim 0827) dan H. A. Shadik M.Si (Kadis Pendidikan) menggelar Rap Kerraban yang merupakan permainan anak-anak sebelum era globalisasi di Halam Pemkab.
Rap kerraban merupakan permainan anak-anak Madura khususnya Sumenep di jaman sebelum era globalisasi. Dalam permainan ini adalah mengadu kecepatan layaknya seperti sapi kerap, akan tetapi permainan rap kerraban terbuat dari bambu sebagai keleles dan ada roda yang terbuat dari tembikar, Kayu atau pada saat ini terbuat dari ban bekas yang diberi karet.
Namun seiring berkembangnya jaman, permainan warisan budaya lokal tersebut nyaris hilang. Bahkan, anak-anak pada era globalisasi ini lebih mengedepankan kecanggihan teknologi seperti bermain game dan lain sebagainya.
Melihat hal itu, Dinas Pendidikan Sumenep kembali menginovasi kepada para anak didiknya untuk tidak melupakan warisan budaya lokal, yakni dengan melombakan rap kerraban antar siswa.
“Untuk menghidupkan kembali warisan budaya lokal ini, kami berusaha memberikan inovasi terhadap para anak didik dengan melombakan rap kerraban,” kata Kepala Dinas Pendidikan Sumenep, H.A. Shadik, Rabu (2/5/2018).
Ia mengatakan, sebenarnya banyak budaya lokal yang mulai hilang di masyarakat, diantaranya lomba dungngeng madura, lomba pal-kapalan, lomba tan-pangantanan, rap-kerraban, salodur, syair madura, bal-budi, dan tenjak. Oleh karena itu, pada tahun 2018 ini, pihaknya akan kembali menghidupkan kekayaan budaya lokal tersebut dengan menggelar lomba antar siswa.
“Tahun 2018 ini, kami sengaja menggelar lomba budaya lokal antar siswa, sehingga bisa menghidupkan kembali budaya lokal yang hampir hilang tersebut,” ungkapnya.
Inovasi budaya lokal yang dilakukan Dinas Pendidikan Sumenep, nampaknya mendapatkan apresiasi dari Bupati Sumenep, Dr. KH. A Busyro Karim, M.Si. Bahkan orang nomor satu di Sumenep ini mencoba langsung beradu rap kerrapan bersama Achmad Fauzi (Wakil Bupati), Letkol Ato Sudiatna (Dandim 0827) dan H. A. Shadik M.Si (Kadis Pendidikan) di Halaman Pemkab Sumenep.
“Ini memang harus digairahkan kembali kepada anak-anak kita, sebab rap kerrapan ini kekayaan budaya lokal,” ujar Bupati Sumenep dua periode ini.
Lanjut Bupati Sumenep, di era globalisasi ini perkembangan teknologi cukup pesat. Namun demikian sudah tugas Pemerintah untuk mengimbangi perkembangan teknologi tersebut dan melestarikan budaya lokal, sehingga terus tertanam kepada anak cucu atau penerus bangsa selanjutnya.
“Saya sangat apresiasi dengan kegiatan yang digelar oleh Dinas Pendidikan Sumenep ini, jadi budaya lokal akan terus tertanam kepada anak cucu atau penerus bangsa, meski jaman terus berubah dan berkembangnya teknologi,” pungkasnya. (Roni)
Comment