Anggota DPD RI Lia Istifhama Dukung Sekolah Garuda Jadi Inkubator Talenta Unggul Nasional

Jakarta, Rabu 5 November  2025 | News Satu- Anggota DPD RI asal Jawa Timur, Dr. Hj. Lia Istifhama, memberikan dukungan penuh terhadap langkah Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) yang tengah menyiapkan Program Sekolah Garuda sebagai pusat pengembangan talenta unggul di seluruh Indonesia.

Program ini menjadi bagian dari strategi pemerintah untuk mewujudkan Generasi Emas Indonesia 2045 sesuai visi Presiden Prabowo Subianto. Dalam rapat Komite III DPD RI bersama jajaran Kemdiktisaintek, yang dihadiri langsung oleh Menteri Prof. Brian, Wamen Prof. Stella Christie, Ph.D, Sekjen Prof. Ir. Togar Mangihut Simatupang, M.Tech., Ph.D., IPU, serta Dirjen Prof. Khoirul Munadi dan Dr. Fauzan Adziman, Lia Istifhama menilai program ini sebagai terobosan visioner dalam reformasi pendidikan nasional.

“Program Sekolah Garuda bukan hanya proyek pendidikan, tapi investasi strategis dalam SDM unggul Indonesia. Ini bisa menjadi inkubator kepemimpinan dan inovasi menuju generasi emas 2045,” ujar Lia di kompleks Gedung Senayan, Jakarta, Rabu (5/11/2025).

Menurut Lia, pemerataan pendidikan unggul harus menjadi prioritas utama. Ia mendorong agar setiap provinsi memiliki minimal satu Sekolah Garuda sebagai pusat pembibitan talenta daerah. Hal ini dianggap penting untuk menutup kesenjangan kualitas pendidikan antara pusat dan daerah, termasuk di wilayah 3T (tertinggal, terdepan, terluar).

“Kami di DPD RI mendorong agar Sekolah Garuda menjadi simbol keadilan pendidikan. Daerah harus dilibatkan sejak tahap perencanaan agar program ini relevan dengan kebutuhan lokal,” tegasnya.

Di Jawa Timur sendiri, Lia menyebut ekosistem pendidikan yang kuat harus dijadikan basis integrasi antara pendidikan, riset, dan industri daerah.

“Saya optimistis Sekolah Garuda dapat menjadi katalisator kebangkitan pendidikan nasional yang adaptif terhadap tantangan zaman,” tandasnya.

Wakil Menteri Kemdiktisaintek, Prof. Stella Christie, Ph.D, menjelaskan bahwa Sekolah Garuda merupakan bagian dari Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) yang menargetkan 100 sekolah hingga 2029, terdiri atas 80 Sekolah Garuda Transformasi dan 20 Sekolah Garuda Baru.

Empat lokasi pertama pembangunan sekolah baru pada 2025 adalah Belitung Timur, Timor Tengah Selatan, Konawe Selatan, dan Bulungan. Sementara untuk kategori transformasi, sekolah unggulan seperti SMAN 10 Fajar Harapan (Aceh), SMA Unggul Del (Sumut), SMA Taruna Nusantara (Jateng), dan SMA Averos Sorong (Papua Barat Daya) akan menjadi percontohan.

“Program Sekolah Garuda akan menggunakan pendekatan STEAM (Sains, Teknologi, Engineering, Art, dan Matematika) dengan konsep sekolah berasrama, berlandaskan prinsip Merdeka Belajar dan digitalisasi pendidikan modern,” ujarnya.

Pembiayaan program ini akan memanfaatkan Dana Abadi Pendidikan dengan nilai beasiswa tahunan mencapai Rp1,415 triliun, menjamin akses pendidikan inklusif dan berkeadilan bagi seluruh siswa potensial.

“Sekolah Garuda bukan sekadar sekolah unggulan, tapi model pendidikan masa depan yang menyeimbangkan akademik, karakter, dan kolaborasi global,” pungkas Prof. Stella. (Kiki)

Komentar