News Satu, Jakarta, Jumat 31 Mei 2019- Jajaran Kepolisian Republik Indonesia (Polri) tetap mewaspadai potensi serangan teror dan segala bentuk kejahatan lainnya pada lebaran 2019. Bahkan, tim Densus 88 Antiteror terus melakukan upaya antisipasi serang teror dan penangkapan terhadap sejumlah orang yang diduga kuat terlibat dalam aksi terorisme.
“Kami tetap mengantisipasi terhadap potensi serangan teror dan segala ancaman yang bisa terjadi di hari-hari besar,” jelas Karo Penmas Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen Pol. Dedi Prasetyo, kepada wartawan di Jakarta, Jumat (31/5/2019).
Brigjen Pol. Dedi Prasetyo menjelaskan Potensi teror, tetap ada mengingat Idul Fitri tahun ini masih dalam suasana tahapan Pemilu 2019. Delapan orang tewas dan ratusan lainnya luka-luka dalam kerusuhan pasca pengumuman hasil Pemilu pada aksi tanggal 21-22 Mei di Jakarta.
“Sejumlah massa melakukan demonstrasi yang berujung ricuh. Bahkan ada sebuah kelompok terafiliasi ISIS ikut menunggangi aksi unjuk rasa tersebut,” ujarnya.
Lanjut Brigjen Pol Dedi Prasetyo, tim Densus 88 Antiteror telah menangkap 29 terduga teroris di berbagai daerah yang disinyalir mempersiapkan serangan saat pengumuman hasil Pemilu oleh Komisi Pemilihan Umum tersebut.
“Satuan Tugas (Satgas) Antiteror yang sudah dibentuk di Polda-Polda terus memantau aktivitas jaringan dan sel tidur kelompok teroris,” tandasnya.
Sebanyak 160.335 personel gabungan, termasuk tim antiteror, telah diterjunkan untuk pengamanan sekaligus mengantisipasi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) dalam operasi bersandi Ketupat 2019.
Pasukan itu terdiri atas 93.589 personel Polri, 13.131 anggota TNI, 18.906 personel dari kementerian dan dinas terkait, 11.720 Satpol Pamong Praja, 6.913 personel Pramuka, serta 16.076 orang dari organisasi kemasyarakatan dan kepemudaan. (Wahyu P)
Comment