News Satu, Jakarta, Senin 9 Desember 2024– Senator Jawa Timur, Dr. Lia Istifhama, M.E.I menyuarakan urgensi peningkatan akses media pembelajaran modern di wilayah 3T (terluar, tertinggal, dan terjauh) dalam Rapat Kerja Komite III DPD RI bersama Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Diktisaintek) Prof. Satryo Soemantri Brodjonegoro.
Desakan ini muncul sebagai bentuk pemenuhan janji serap aspirasi saat Lia melakuka reses pada bulan November 2024, khususnya dari para kepala sekolah di Madura.
Ning Lia sapaan akrab dari Lia Istifhama, yang dikenal sebagai Srikandi NU, menyoroti perlunya alat pembelajaran yang “up to date, bukan out of date,” untuk memastikan siswa di wilayah 3T tidak tertinggal dalam era digital. Menurut Aktivis NU Jatim ini, media pembelajaran harus bersifat adaptif dan inventif agar sesuai dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan global.
“Di era kompetitif saat ini, proses pembelajaran harus efektif dan efisien. Contohnya, SMK memerlukan alat praktik mobil listrik, sedangkan SD membutuhkan Chromebook,” jelas Ning Lia, Senin (9/12/2024).
Keponakan Gubernur Jatim terpilih, Khofifah Indar Parawansa, secara khusus menyinggung kondisi di Kabupaten Pamekasan, di mana dari 477 SD negeri, hanya 300 sekolah yang memiliki akses ke Chromebook. Kondisi ini dinilai belum memadai untuk mendukung program digitalisasi pendidikan, terutama di wilayah 3T.
“Akselerasi penyediaan media pembelajaran digital sangat dibutuhkan. Ini bukan soal jumlah semata, tapi tentang menyediakan alat yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing daerah,” tandas Senator Cantik asal Jatim ini.
Melalui Komite III DPD RI yang membidangi pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan sosial, Ning Lia yang dikenal sebagai Srikandinya NU Jatim ini, berharap pemerintah pusat dapat segera mempercepat pemerataan akses media pembelajaran digital di daerah terpencil.
“Langkah ini diharapkan mampu menjembatani kesenjangan digital dan mendukung kualitas pendidikan yang merata di seluruh Indonesia,” pungkasnya. (Kiki/*)