AGROBISNISEKONOMIHEADLINEJAKARTAJATIMNASIONALNEWSNEWS SATUPEMERINTAHAN

Senator DPD RI Lia Istifhama Dorong Koperasi Merah Putih Sebagai Solusi Ekonomi Berbasis Etika Islam

×

Senator DPD RI Lia Istifhama Dorong Koperasi Merah Putih Sebagai Solusi Ekonomi Berbasis Etika Islam

Sebarkan artikel ini
Senator DPD RI Lia Istifhama Dorong Koperasi Merah Putih Sebagai Solusi Ekonomi Berbasis Etika Islam
Senator DPD RI Lia Istifhama Dorong Koperasi Merah Putih Sebagai Solusi Ekonomi Berbasis Etika Islam

Jakarta, News Satu, Sabtu 12 Juni 2025- Dalam rangka memperingati Hari Koperasi Nasional 2025, Anggota DPD RI asal Jawa Timur, Lia Istifhama, menyerukan pentingnya menghidupkan kembali semangat Koperasi Merah Putih. Konsep ini ia gagas sebagai bentuk perlawanan terhadap sistem ekonomi yang dinilainya makin menjauh dari keberpihakan kepada rakyat kecil.

Menurut Ning Lia sapaan akrab dari Lia Istifhama, koperasi hari ini sering kali hanya menjadi formalitas administratif, bahkan tak jarang dimanfaatkan sebagai kendaraan rente dan korupsi terselubung. Senator berparas cantik ini jug menegaskan bahwa koperasi sejati adalah simbol kedaulatan ekonomi rakyat, bukan sekadar badan usaha atau produk lokal.

“Kita ingin menghidupkan semangat koperasi yang memerdekakan, bukan yang menindas. Bukan koperasi papan nama, melainkan koperasi yang menjadi alat perjuangan rakyat,” tegas Lia, Jumat (12/7/2025).

Lia menjelaskan bahwa semangat Koperasi Merah Putih harus lahir dari keberanian melawan eksploitasi ekonomi. Merah melambangkan keberanian, putih melambangkan kesucian niat dalam melayani rakyat. Dalam pandangannya, koperasi seharusnya berpihak pada petani, nelayan, buruh, dan pelaku UMKM.

“Koperasi seharusnya menjadi pelindung ekonomi rakyat dari sistem predator yang hanya menguntungkan segelintir pihak,” tandas Keponakan Gebernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.

Senator yang dikenal sebagai aktivis perempuan NU ini juga menekankan pentingnya membangun koperasi yang berlandaskan etika ekonomi Islam, dengan prinsip keadilan, transparansi, dan gotong royong. Dalam konteks fiqh muamalah, Lia menyebut koperasi dapat dikembangkan melalui model syirkah dan mudharabah, di mana modal dikumpulkan bersama dan hasil dibagi secara adil.

“Bebas bunga itu penting, tapi lebih penting adalah orientasi maslahat dan distribusi nilai yang adil. Inilah wajah koperasi berbasis ekonomi Islam yang kita tawarkan,” tukasnya.

Anggota DPD RI asal Jatim ini, mengingatkan bahwa reformasi koperasi tidak cukup hanya melalui pendekatan administratif atau teknokratis. Menurutnya, koperasi harus dibangun dengan pendekatan kultural, spiritual, dan intelektual, termasuk dalam membentuk kader koperasi yang melek etika bisnis dan literasi keuangan.

“Tanpa jiwa dan nilai, koperasi hanya akan jadi proyek atau papan nama. Tapi dengan jiwa, koperasi bisa menjadi alat perjuangan ekonomi rakyat yang adil dan bermartabat,” ungkapnya.

Lia menutup pernyataannya dengan ajakan kepada seluruh elemen bangsa untuk menjadikan Hari Koperasi Nasional sebagai momentum kebangkitan koperasi rakyat berbasis nilai kebangsaan dan Islam.

“Mari kita hidupkan kembali Koperasi Merah Putih, dijiwai semangat Bung Hatta, dimatangkan oleh etika Islam, dan digerakkan oleh rakyat yang berdaulat. Kita rawat keyakinan itu bukan dengan wacana, tapi karya,” pungkasnya. (Kiki)

Comment