News Satu, Lamongan, Kamis 7 November 2024- Dalam peringatan Hari Santri Nasional 2024 di Paciran, Lamongan, Anggota DPD RI Lia Istifhama, M.E.I., memberikan pesan tegas kepada ratusan santri dan masyarakat yang memadati GOR Kemantren.
Di hadapan sekitar 400 peserta, Ning Lia sapaan akrab Lia Istifhama yang juga dikenal sebagai keponakan mantan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, menyerukan agar santri siap menjadi garda terdepan melawan gelombang kebohongan di era digital.
“Era digital ini menghadirkan ancaman serius yang perlu diwaspadai. Bukan hanya kemudahan akses informasi, tetapi juga potensi ‘post-truth’ kebohongan yang dianggap sebagai kebenaran! Ini ancaman nyata bagi sosial budaya kita,” tegas Ning Lia, Kamis (7/11/2024).
Mengambil inspirasi dari pemikiran Francis Fukuyama tentang disrupsi sosial, Lia menjelaskan bagaimana era digital telah merenggangkan hubungan sosial berbasis kekerabatan dan menggantikannya dengan ikatan berbasis kepentingan semata. Ia mengingatkan bahwa fenomena ini berbahaya jika tidak disikapi dengan bijak.
“Disrupsi tidak sekadar mengubah, tapi juga melemahkan. Jika santri tidak waspada, maka yang terjadi adalah degradasi nilai sosial dan moral yang menjadi jati diri bangsa kita,” kata Ning Lia dengan nada penuh tekad.
Lia menantang para santri untuk bangkit dan menjadi pelurus informasi yang benar di tengah derasnya arus hoaks.
“Santri adalah penjaga kebenaran, dengan bekal ilmu agama dan semangat cinta tanah air yang kuat. Kalian adalah pejuang di zaman modern! Jangan biarkan kebohongan menguasai kebenaran!” serunya.
Di tengah semangatnya menyampaikan pesan untuk santri, Lia juga menerima sejumlah aspirasi dari para peserta. Dalam sesi tanya jawab, beberapa peserta menyampaikan keprihatinan atas kurangnya kesempatan kerja lokal bagi putra daerah dan minimnya kuota PPPK bagi Guru PAUD.
“Aspirasi ini akan saya bawa ke DPD. Kita perlu dorongan nyata untuk memastikan putra daerah mendapat akses yang layak dalam lapangan kerja lokal. Pabrik-pabrik di Lamongan harus membuka pintu bagi warga lokal dan menghentikan monopoli tenaga kerja dari luar,” ujar Lia dengan penuh semangat.
Dengan gaya bicara yang tegas dan karisma khasnya, Ning Lia berhasil menggelorakan semangat santri di Lamongan. Acara ini bukan hanya peringatan Hari Santri, tapi juga panggilan untuk bangkit melawan kebohongan di era digital, memastikan bahwa generasi muda memiliki peran nyata dalam menjaga keutuhan bangsa. (Kiki/*)
Comment