News Satu, Sumenep, Kamis 7 November 2024- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, Madura, Jawa Timur, melancarkan gebrakan besar demi menuntaskan ketimpangan pembangunan di wilayah kepulauan. Bahkan pada tahun 2024,Pemkab Sumenep mengguyur Rp 38 miliar khusus untuk infrastruktur jalan dan fasilitas publik di wilayah kepulauan, termasuk Pulau Kangean.
Kebijakan ini menandakan babak baru dalam pemerataan pembangunan yang selama ini menjadi tantangan berat bagi Sumenep. Pulau Kangean kini tak lagi dibiarkan tertinggal. Jalan-jalan di pulau ini telah diaspal hotmix, sama seperti jalanan di daratan Sumenep.
“Kami buktikan bahwa kepulauan juga berhak menikmati infrastruktur berkualitas,” ujar Kepala Dinas PUTR Sumenep, Eri Susanto,
Tak berhenti di situ, Pemkab juga membangun asphalt mixing plant (AMP) di Desa Bilis-Bilis, Kecamatan Arjasa, yang memungkinkan produksi aspal beton langsung di lokasi, mempercepat pembangunan dan memangkas biaya transportasi material.
Pembangunan di kepulauan selama ini terhambat oleh anggaran yang terbatas. Namun, setelah pihaknya terus berjuang dan berhasil mendapatkan aliran dana alokasi khusus (DAK) dari pemerintah pusat, yang sebelumnya tak pernah menyentuh kepulauan.
“Ini adalah pencapaian luar biasa. Sebelumnya, DAK tidak pernah bisa masuk ke kepulauan, tetapi mulai 2022, dana ini sudah dapat dialokasikan ke sana,” tandasnya.
Tahun depan, Eri memastikan jalan dari Batuguluk hingga Kangayan di Kangean akan selesai dibangun dengan kualitas yang setara daratan.
“Sumenep bukan lagi soal daratan atau kepulauan. Sekarang, kami pastikan setiap wilayah memiliki akses yang sama,” tukasnya.
Namun, ambisi Pemkab Sumenep tak berhenti pada infrastruktur jalan. Selain jalan, DAK juga dialokasikan untuk sanitasi sebesar Rp 14,8 miliar, program air bersih Rp 6,5 miliar, dan pengelolaan sumber daya air Rp 4,5 miliar.
“Dana besar ini menunjukkan keseriusan Pemkab dalam menyelesaikan masalah-masalah mendasar yang selama ini dihadapi warga kepulauan,” lanjutnya.
Eri mengakui bahwa mendapatkan dana dari pusat bukan pekerjaan mudah.
“Butuh komitmen dan kerja keras. Bupati Fauzi tidak hanya duduk di balik meja, beliau langsung terjun mencari solusi dan dana untuk kemajuan Sumenep,” pungkasnya.
Dengan langkah progresif ini, Pemkab Sumenep menunjukkan bahwa kepulauan tak akan lagi menjadi wilayah pinggiran yang dilupakan. (Robet)