News Satu, Mojokerto, Jumat 31 Agustus 2018- Korem 082/CPYJ mengajak para santri di Mojokerto, Jawa Timur (Jatim) untuk menangkal aksi radikalisme dan terorisme. Selain itu, Korem juga mengajak para santri untuk tidak langsung dengan informasi yang beredar di media sosial, karena sekarang banyak berita hoax.
“Perkembangan IT, sangat menyentuh semua segi kehidupan yang akhirnya bisa berdampak positif, hingga negatif,” ujar almameter Akmil tahun tahun 1993 ini. “Bagi kita yang mampu mengambil sisi positifnya, maka kita mampu bersaing dan berkompetisi menjadi warga yang maju dan modern,” kata Komandan Korem (Danrem) 082/CPYJ, Kolonel Arm Budi Suwanto, S. Sos, Jumat (31/8/2018).
Lanjut Danrem 082/CPYJ, pihaknya terus bersinergi bersama para ulama, hingga para santri di wilayah tugasnya. Hal itu, dilakukannya guna menangkal adanya paham radikalisme dan terorisme yang saat ini dinilai sangat meresahkan, hingga berpotensi memecah persatuan dan kesatuan bangsa.
“Ada beberapa cara agar NKRI tidak hancur dan terpecah belah. Selain memiliki daya tangkal yang tangguh, kita juga harus mampu menghadapi setiap ancaman, khususnya menyikapi segala isu yang berkembang secara bijak,” pintanya.
Kendati demikian, kata Danrem, dirinya mengimbau seluruh santri di bawah asuhan KH. Mahfudz Syaubari, M. A, untuk tidak takut akan bahaya-bahaya yang dinilai dapat berpotensi memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa ini.
“Pahami dan warisi nilai-nilai luhur bangsa yang saling menghormati perbedaan, rela berkorban dan saling bergotong-royong, serta tanamkan jiwa nasionalisme di dalam diri kita,” tambahnya. (CPYJ).