News Satu, Mojokerto, Rabu 7 Agustus 2024- Bukan politisi biasa dan bukan birokrat biasa. Dua tokoh yang mencuri perhatian publik, yaitu Anggota DPD RI Terpilih 2024-2029, Dr. Lia Istifhama, dan PJ Walikota Mojokerto, Ali Kuncoro, berkolaborasi membahas mimpi besar yang menjawab harapan generasi Z. Dalam sebuah pertemuan di Balai Kota Mojokerto pada Senin (5/8/2024), mereka menggagas ide ‘Ekonomi Kreatif bagi Pemuda’.
Ali Kuncoro, yang akrab disapa Mas PJ Walikota Mojokerto, menekankan bahwa keberhasilan Indonesia menjadi negara adidaya atau Indonesia Emas pada 2045 sangat bergantung pada peran generasi muda. Sebagai Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Provinsi Jawa Timur, ia mendorong para pemuda untuk lebih produktif, memiliki mimpi besar, dan menebar manfaat bagi masyarakat.
“Indonesia Emas tahun 2045 ditentukan oleh generasi muda. Anak muda Jawa Timur harus mempunyai mimpi besar, menyelesaikan mimpi-mimpi mereka sendiri, dan mimpi itu harus besar untuk Indonesia. Mimpi kita bersama adalah Pemuda Jatim menciptakan atau memiliki ekonomi kreatif,” kata Ali Kuncoro, Rabu (7/8/2024).
Ia berharap generasi muda di Jawa Timur menjadi generasi yang berempati, optimistis, aktif berkontribusi, dan bermanfaat.
“Manusia paling mulia di dunia ini adalah manusia yang paling bermanfaat untuk manusia lainnya. Bukan hanya paling pintar, paling berkuasa, atau paling hebat, tapi paling bermanfaat,” pesannya.
Sementara itu, Ning Lia, sapaan akrab keponakan Hj. Khofifah Indar Parawansa, mengapresiasi dan mendukung visi Ali Kuncoro. Menurutnya, pemuda memiliki potensi luar biasa untuk berinovasi, berkarya, dan berkontribusi dalam pembangunan bangsa.
“Apa yang disampaikan Mas PJ Walikota Mojokerto, kita aamiini. Pemuda harus memiliki mimpi besar dan mewujudkannya menuju Indonesia Emas di tahun 2045. Terlebih di masa bonus demografi yang sedang kita hadapi. Bonus demografi menawarkan peluang besar bagi pembangunan pemuda. Ini potensi modal sosial yang besar, sekaligus modal pertahanan ekonomi bangsa karena ekonomi dan sosial saling terkait,” kata Ning Lia.
Senator cantik asal Jawa Timur ini menambahkan bahwa pemuda adalah fondasi kearifan lokal (local wisdom).
“Bonus demografi akan memberikan keuntungan demografi apabila kita mampu menghadirkan pemuda yang kompeten dan siap menghadapi persaingan global. Era globalisasi menuntut perlunya setiap daerah mengembangkan kemandirian ekonomi. Kearifan lokal harus selalu menjadi identitas, dan penjaga utama kuatnya potensi daerah ada di tangan pemuda. Syubbanul yaum rijalul ghod, mereka yang pemuda, itulah pemimpin bangsa kelak,” pungkas Ning Lia yang dikenal sebagai Srikandinya NU Jatim ini. (Kiki/*)
Comment