News Satu, Mojokerto, Sabtu 22 Agustus 2020- Sekitar 70 pengurus organisasi mitra Sekber Relawan Penanggulangan Bencana (SRPB) Jatim menghadiri Rakor bersama BPBD Jatim. Mereka berasal dari berbagai organisasi relawan seluruh Jatim, Sabtu (22/8/2020), di Obis Camp, Desa Jatijejer, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto.
“Rakor ini diawali dengan pelatihan karena merupakan program lanjutan, dari Posko Gabungan di Kodam V Brawijaya lalu,” ungkap Dian Harmuningsih koordinator SRPB Jatim, Sabtu (22/8/2020).
Lanjut Kak Dian, diharapkan mereka bisa mensosialisasikan penanganan pandemi Covid-19 kepada masyarakat maupun komunitas-komunitas di wilayahnya. Ada 4 program pelatihan yang diberikan kepada peserta. Yakni, Kerumunan Massa, Masjid Tangguh, Pasar Tangguh, dan InaRisk. Ada dua kelas yang digelar untuk para peserta. Satu kelas di indoor dan satunya di outdoor.
“InaRisk sangat penting bagi organisasi mitra, agar mereka juga mengetahui ancaman bencana di sekitarnya. Termasuk bahaya Covid-19,” ungkap Wawan Kimiawan, pemateri InaRisk.
Disini, peserta diajari upload kegiatan di InaRisk Personal. Dengan upload ke Aplikasi InaRisk, BNPB bisa mengetahui kegiatan-kegiatan relawan menghadapi pandemi Covid-19.
Sementara, pelatihan Masjid Tangguh, dipaparkan Budi Cahyono yang mengungkap betapa susahnya mengatur perilaku masyakarat menghadapi Covid-19. Butuh penyadaran dan sosialisasi terus-menerus yang dilakukan relawan untuk menyadarkan disiplin.
“Cukup dengab WA, kami 24 jam melayani rumah-rumah ibadah di Pamekasan, dan Alhamdulillah Tim FRPB Pamekasan juga hadir di rakor ini juga sekarang untuk sharing pengalaman,” timpalnya.
Dengan menggunakan sosmed, organisasi bisa bergerak, tanpa birokrasi dan aturan yang rumit. Apalagi, penyemprotan disinfektan sangat urgen bagi tempat ibadah dan keramaian.
Para peserta juga saling sharing pengalaman-pengalaman mereka dalam penanganan Covid-19 di daerah. Berbagai suka duka dialami para relawan dalam menangani Covid-19. Cerita-cerita unik juga muncul dalam sharing ini. (Yud)
Comment