News Satu, Ogan Komering Ilir, Rabu 15 April 2020- Gugus tugas (gugas) percepatan penanganan Covid-19 Kabupaten Ogan Komering Ilir meminta kepada warga yang pernah kontak dengan pasien maupun keluarga pasien yang sebelumnya dinyatakan sebagai pasien dalam pengawasan(PDP) agar segera melapor ke petugas kesehatan atau pemerintah setempat untuk melakukan pemeriksaan kesehatan.
hal tersebut terkait dengan kembali ditetapkannya seorang warga Kecamatan Tulung Selapan Kab.OKI sebagai pasien ke-19 Sumsel yang terkonfirmasi Positif Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). Sebelumnya yang bersangkutan telah ditetapkan sebagai Pasien Dalam Pengawasan (PDP).
Gugus Tugas (Gugas) Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten OKI pun telah melakukan contact tracking (pelacakan kontak) di wilayah tempat tinggal pasien. Hasilnya, gugus tugas Covid-19 OKI menemukan sementara ada enam orang yang sebelumnya kontak erat dengan pihak keluarga pasien 19 asal Kecamatan Tulung Selapan Kab.OKI.
“Saat pasien dinyatakan sebagai PDP kami langsung bergerak melakukan contact tracking. Hasil sementara ada 6 (enam) orang diketahui melakukan kontak erat serumah dan akan dilakukan pendalaman lagi, untuk ini kita akan memperdalam bagaimana kontak yang dilakukan oleh pasien di tempat tinggalnya (Tulung Selapan),” terang Kepala Dinas Kesehatan OKI Iwan Setiawan SKM MKes, Rabu (15/4/2020).
Lanjutnya, terhadap ke enam orang tersebut akan segera dilakukan pemeriksaan SWAB yang bekerjasama dengan BBLK Sumsel.
“Kami akan membawa alat untuk pengambilan sampel ini untuk sesegera mungkin guna memutus mata rantai Covid-19 di OKI khususnya di Kecamatan Tulung Selapan. Ini akan kita perdalam agar bisa dilakukan isolasi mandiri kepada yang berkontak, bwik yang ada keluhan atau tidak ada keluhan,” tuturnya.
Sebelumnya diketahui pasien ke-19 asal OKI ini telah melakukan perjalanan jauh dan baru pulang dari luar negeri. Untuk itu, pihaknya mengimbau agar warga yang merasa berkontak dengan pasien tersebut akan tetapi belum terdeteksi oleh petugas untuk segera melapor ke petugas kesehatan atau ke perangkat pemerintahan di desa.
“Hal ini, kami lakukan untuk untuk deteksi sedini mungkin apakah mereka terkontaminasi atau tidak,” pungkasnya. (Hasan)
Comment