News Satu, Ogan Komering Ilir, Jumat 5 Mei 2023- Pemkab Ogan Komering Ilir(OKI), Sumatera Selatan (Sumsel) telah melakukan pertemuan lintas sektor untuk memperkuat komitmen dalam akselerasi pencegahan maupun untuk menanggulangi penyakit HIV AIDS, tuberkulosis (TB) dan malaria.
Bupati OKI, Iskanda melalui Asisten bidang Administrasi Umum, Hj. Nursulla, S.Sos., M.Si menyampaikan untuk mencapai target eliminasi di tahun 2030 mendatang meminta agar seluruh pihak memberi perhatian terhadap penyakit tersebut.
“Perlu komitmen bersama dalam mendukung eliminasi HIV/AIDS, TB dan malaria ini,” katanya, Jumat (5/5/2023).
Lanjut Nursulla, Dinas Kesehatan tidak bisa bekerja sendiri dan perlu dukungan semua pihak. Misalnya untuk penyakit TB, melainkan butuh lingkungan yang perlu pembenahan soal bedah rumah.
“Itu bukan kewenangan dinkes. Jadi perlu ada peran-peran dari OPD lain dalam rangka menuju eliminasi AIDS, TB dan malaria pada tahun 2030,” tandasnya.
Ia menambahkan, kunci keberhasilan untuk mewujudkan percepatan eliminasi tersebut dengan terus melakukan koordinasi, komunikasi, dan kolaborasi.
“Mari kita bersama-sama melakukan percepatan eliminasi tersebut,” tandasnya.
Sementara, Kepala Dinas Kesehatan OKI, H.Iwan Setiawan, SKM, M.Kes mengatakan percepatan untuk pencapaian eleminasi itu artinya menurunkan kasus dengan jumlah serendah-rendahnya.
Dikatakan Iwan Kabupaten OKI akan mengedepan upaya pencegahan dan deteksi dini terhadap potensi kasus AIDS, TB dan Malaria.
“Kita akan meramu formula pencegahan paling tepat yakni dengan menemptkan petugas perawat di setiap desa selain bidan desa untuk melakukan deteksi ini. Untuk sementara itu, akan ada 7 lokus Kecamatan dan Puskesmas Kotaraya sebagai Pilot Project untuk hal ini,” ucapnya.
Ia menambahkan, tingginya kasus menunjukan kita telah memiliki keseriusan untuk melakukan pencegahan dan pengendalian, karena acuan kerjanya dengan menggunakan pola Temukan, Obati hingga sembuh.
“Pertemuan lintas sektor hari ini, bisa semakin memperkuat komitmen dan sinergitas untuk melakukan pencegahan dan pengendalian hingga tercapai eliminasi di tahun 2030 mendatang,” pungkasnya. (Hasan)
Comment