Lanjutnya, dengan adanya pelatihan becawe, semoga para pemangku adat dapat melestarikan aset sekaligus identitas Kayuagung “Morge Siwe” yang mulai pudar dapat dipugar kembali.
“Ini sangat penting disampaikan kepada masyarakat agar masyarakat lebih mengenal dan mengetahui serta dapat menjaga dan melestarikan adat-istiadat Kayuagung,” harapnya.
Sementara itu, Lurah Kutaraya, Abdullah Sahri S.Sos mengatakan, Kegiatan Pelatihan Becawe ini merupakan kegiatan Pemberdayaan masyarakat yang didanai melalui dana APBD Kelurahan Kutaraya Kecamatan Kayuagung OKI tahun 2021.
Diadakannya pelatihan Becawe bagi para Ketua RT dan kepala lingkungan (kaling) yang ada di masyarakat diharapkan dapat membuat para peserta lebih paham dan mengerti adat istiadat Kayuagung “Becawe”.
“Dengan digelarnya pelatihan Becawe yang akan kita laksanakan selama 4 hari kedepan ini agar menambah wawasan dan bermanfaat bagi para perangkat adat khususnya dikelurahan Kutaraya dan sekitarnya, sehingga adat-istiadat Kayuagung yang dikenal dengan “Morge Siwe” dimana “Becawe” yang sering dipakai dalam adat perkawinan Morge Siwe, dapat tetap lestari meski ditengah kemajuan zaman,” ucapnya.
Disela kegiatan tersebut, secara simbolis Camat Kayuagung menyerahkan Tepak Tepak tanda bukanya dan dimulainya pelatihan “Becawe” kepada nara sumber sekaligus pemangku adat daerah Keluharan setempat. (Hasan)
Comment