News Satu, Ogan Komering Ilir, Senin 18 Februari 2019- Puluhan masyarakat Dusun III, Desa Celikah, Kecamatan Kayuagung, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) menggelar aksi demo dengan memblokade pintu masuk area PT Prima Indojaya Mandiri (PIM) yang berada di Desa Celikah. Mereka mengeluhkan banjir yang melanda Dusun mereka lantaran dampak dari ditutupnya saluran air (Box Culvert), yang terpasang di jalan tol yang melintasi sawah penduduk, yang akhirnya mengakibatkan air tidak mengalir dan menggenangi (banjir,red) Dusun III Desa Celikah.
Adam, salah seorang warga Dusun III Desa Celikah menggungkapkan, sudah dari pukul 09.00 WIB dirinya dan massa yang lain berkumpul di depan pintu masuk PT Waskita karya guna menunggu keputusan dari pihak perusahaan terkait keluhan mereka.
“Sejauh ini kita telah melaporkan perihal ini ke Kepala Desa bahkan pihak Kecamatan, namun sepertinya belum ada tindakan dari pihak PT Waskita Karya, bahkan banjir ini cenderung terus terjadi. Untuk saat ini, banjir makin tinggi hingga masuk ke rumah-rumah penduduk,” ungkapnya.
Lebih lanjut dijelaskannya, bahwa penduduk setempat hanya menuntut agar tiga Box Culvert (saluran air) yang ditutup dan terpasang tersebut dibuka. “Agar air bisa keluar dan mengalir, hingga tidak ada lagi air menggenangi permukiman warga,” jelasnya.
Tambahnya, sebelumnya Kepala Desa dan Kecamatan telah berjanji kepada warga, bahwa nantinya tidak akan ada lagi terjadi banjir. “Namun kenyataannya, sekarang masih terjadi banjir bahkan dalam tahun ini sudah kedua kalinya mengalami banjir di tahun 2019 ini,” tandasnya.
Sementara dari pihak PT PIM Harbi mengakatakan, bahwa pihaknya tidak ada hak menjawab terkait hal ini, karena pihak PT Waskita Karya sesi IV (4) lah yang bertanggung jawab dalam hal ini. “Dan malah pihak yang bersangkutan sudah kita hubungi, namun sampai sekarang belum juga datang,” singkatnya.
Pantauan dilapangan, saat ini aparat keamanan dari pihak kepolisian dan TNI telah memantau dan mengamankan aksi demo warga tersebut. Sampai berita ini diterbitkan pihak PT Waskita Karya sesi IV (4) belum terlihat dan belum bisa dikonfirmasi. (Hasan)
Komentar