HEADLINEHUKUMNEWSPAMEKASANREGIONAL

Aniaya Wartawan, Jurnalis Pamekasan Desak Polisi Tangkap Oknum Ketua Pokmas

188
×

Aniaya Wartawan, Jurnalis Pamekasan Desak Polisi Tangkap Oknum Ketua Pokmas

Sebarkan artikel ini
Aniaya Wartawan, Jurnalis Pamekasan Desak Polisi Tangkap Oknum Ketua Pokmas
Aniaya Wartawan, Jurnalis Pamekasan Desak Polisi Tangkap Oknum Ketua Pokmas

News Satu, Pamekasan, Rabu 9 Januari 2019- Aksi kekerasan yang dilakukan oknum Ketua Pokmas di Desa Plakpak, Kecamatan Pagentenan, Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur (Jatim) terus mendapat kecaman dari para kuli tinta. Bahkan para wartawan di beberapa Kabupaten di Madura ini mendesak agar Polisi segera menangkapnya.

Seperti yang dilakukan para wartawan di Pamekasan ini, dengan membentangkan sejumlah poster yang bertuliskan yang bertuliskan, ‘Lawan Premanisme terhadap pers’, ‘Stop kekerasan terhadap wartawan’, ‘Media Freedom is your Freedom’, ‘Wartawan Juga Manusia’ dan ‘Tolak Kekerasan Kepada Wartawan’.

Selain membentangkan poster di area arek lancor Pamekasa, para kuli tinta ini juga mendesak agar Polisi bertindak cepat dengan menangkap pelaku penganiayaan terhadap Ahmad Jalaluddin Faisol wartawan memoonline.co.id. Sebab, tindakannya sudah jelas melanggar hukum.

“Dalam tugas peliputan wartawan jelas dilindungi UU Pers No 40 Tahun1999. Aparat Kepolisian harus tegas dalam menangani kasus ini. Dan mengusut tuntas Dugaan tindak kekerasan terhadap wartawan dan pelakunya harus ditangkap,” kata Ita, wartawan perempuan di Pamekasan, Rabu (9/1/2019).

Ia mengatakan, aksi solidaritas yang dilakukan rekan-rekan wartawan itu sebagai bentuk keperdulian atas insiden yang menimpa reka sesama profesi.

“Kami bersama rekan-rekan jurnalis di Pamekasan mengadakan aksi solidaritas ini, bentuk keperdulian atas dugaan penganiayaan yang menimpa rekan kita wartawan memoonline.co.idyang bertugas di wilayah Pamekasan,” tandasnya.

Polres Pamekasan harus mengusut tuntas aksi premanisme yang terjadi kepada Faisol.

“Kami bersama rekan-rekan yang lainnya menyatakan sikap atas aksi premanisme terhadap wartawan agar kasus seperti itu tidak terulang kembali. Stop kekerasan terhadap wartawan kami bukan preman,” pungkasnya. (Syaiful)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.