News Satu, Pamekasan, Senin 11 April 2022- Wujud antisipasi gangguan Kamtib dan beberapa kelalaian dari petugas jaga di bulan ramadhan Lapas Kelas IIA Pamekasan, Jawa Timur, gelar razia. Mereka dengan seksama dan rinci geledah kamar hunian Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) pada, Senin (11/4/2022) sekitar jam 22.00 malam.
Buktinya, razia penggeledahan kamar hunian warga binaan pemasyarakatan (WBP) memang sering kali dilakukan. Semua guna untuk mengantisipasi gangguan Kamtib dan dampak negatif khususnya di bulan Ramadhan dan jelang lebaran.
Kepala lembaga pemasyarakatan Kelas IIA Pamekasan, melalui Kepala Kesatuan Pengamanan Lembaga Permasyarakatan (KPLP) Leksono Novan Saputro menyampaikan dari beberapa masalah belakangan ini tentu sering dilakukan razia oleh petugas. Semua demi menciptakan lingkungan yang nyaman dan sehat di dalam Lapas dan kenyamanan masyarakat Bumi Gerbang Salam secara umum.
“Semoga tidak mengurangi semangat kerja serta memotivasi setiap petugas agar tetap prima dalam bertugas di bulan ramadhan,” katanya, Senin (11/4/2022).
Selanjutnya, KPLP yang kerap dipanggil Novan mengatakan, untuk pelaksanaan razia pengeledahan kamar hunian WBP terdiri dari anggota Lapas Kelas II A Pamekasan. Sebab semua harus dilakukan secara berkala dan rutin dalam antisipasi kealpaan dan menjaga kedisiplinan petugas dalam penjagaan.
“Ada 20 orang personil dari Anggota Rupam , 15 orang jajaran dari KPLP dan Kamtib , 5 orang dari jajaran Pembinaan,” imbuhnya.
Selain itu, Novan menyampaikan untuk menciptakan suasana yang nyaman dan aman serta mendukung program pembinaan mental, spiritual keagamaan bagi WBP Lapas Pamekasan. Lalu dilanjutkan dengan pemaparan hasil dari pengeledahan kamar hunian WBP terdapat beberapa barang terlarang yang berhasil di amankan oleh anggota kami.
“Diantaranya barang-barang terlarang yang telah disita berupa 6 Kabel Pemanas , 2 Charger, 15 Kabel listrik ilegal dan 2 buah pisau,” tukasnya.
Sekedar informasi, kegiatan pelaksanaan razia kamar hunian WBP dilakukan secara acak mulai di Blok A dan Blok C. Tentunya dilakukan dengan pertimbangan teknis agar berjalan dengan efektif dalam mengantisipasi barang terlarang.(Yudi)
