News Satu, Pamekasan, Rabu 2 September 2020- Meningkatnya kejadian kecelakaan di laut, baik karena human error maupun cuaca buruk di wilayah perairan Madura menjadi perhatian khusus TNI AL. Kejadian terakhir yang terjadi di perairan Sumenep, tepatnya di kepulauan Pagerungan Kecil, Kecamatan Sapeken, Kabupaten Sumenep. Cuaca buruk menjadi kendala teknis pelayaran, yang tidak bisa diprediksi oleh nelayan atau nahkoda.
Mengingat itu, TNI AL melalui Lantamal V Lanal Batuporon mempersiapkan personil dan prasarana sebagai upaya preventif. Salah satunya mensiagakan Pos Pantau di pesisir Desa Padelegan, Kecamatan Pademawu, Pamekasan, Jawa Timur.
Secara resmi telah dilakukan rapat kordinasi antara TNI AL dengan aparatur desa. Hadir langsung, Kapten Laut Erdis PJs. Palaksa Lanal Batuporon, Kapten Laut Suliana Pasops Lanal Batuporon dan H. Ibnu Kepala desa Padelegan. Turut menyaksikan juga, Babinsa dan Bhabinkamtibmas Padelegan dan perwakilan FRPB dan Relawan Pamekasan Hebat di Balai Desa Padelegan, Kecamatan Pademawu Pamekasan, Selasa Siang.
“Semoga kehadiran Kami di sini bisa memberi manfaat bagi keamanan laut, dan bisa menjadi garda terdepan untuk warga nelayan. Mengingat wilayah laut kami di Madura dan Gresik,” kata Kapten Laut Erdis, Rabu (2/9/2020).
Sepakat dengan hal itu, H. Ibnu juga menaruh harapan besar pada kehadiran Pos Pantau TNI AL ini. Sebab, selama ini, angka laka laut di kawasan itu memang terbilang cukup tinggi. Terutama, menjelang akhir tahun yang sebabkan gelombang laut cendrung tinggi dan berbahaya bagi nelayan.
“Nantinya, sinergitas antar aparat yang ada dari Babinsa, Bhabinkamtibmas dan personil TNI AL harus erat dan bah membahu demi keselamatan masyarakat nelayan,” ungkapnya.
Sebagai awalan, tuturnya, program Rutilahu yang sudah menghitung hari ini, menjadi kemanunggalan dan ikatan emosional antar warganya dengan TNI AL. Sehingga, rasa aman dan nyaman akan selaras dirasakan penduduk pesisir, mulai dari awal TNI AL hadir di pesisir timur bumi gerbang salam ini. (Yudi)