Pamekasan, News Satu- Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, Madura, Jawa Timur, sejak Sabtu (9/3/2025) sore menyebabkan banjir masih menggenangi sejumlah kawasan hingga Minggu pagi. Pemukiman warga, jalan utama, serta fasilitas umum lumpuh akibat genangan air yang belum surut.
Sejumlah wilayah terdampak banjir meliputi Jalan Sersan Mesrul, Jalan Amin Jakfar, Jalan Asta Barat, serta Kelurahan Parteker dan Kelurahan Patemon. Banjir yang terjadi kali ini diduga akibat curah hujan tinggi yang membuat **sungai dan drainase tidak mampu menampung debit air yang meluap.
Di tengah kondisi darurat ini, Tim Relawan Jaga Kota bersama BPBD Pamekasan bergerak cepat dengan mengevakuasi warga dan mendirikan dapur umum darurat untuk memastikan kebutuhan makanan warga, terutama untuk sahur di bulan Ramadan, tetap terpenuhi.
Koordinator Relawan Jaga Kota, Bobby Chodet, menyebutkan bahwa pihaknya telah mendistribusikan makanan berbuka sejak Sabtu sore dan mendirikan dapur umum di Gladak Anyar untuk kebutuhan sahur warga terdampak.
“Kami melihat banyak warga kesulitan memasak karena rumah mereka masih tergenang air. Oleh karena itu, kami inisiatif mendirikan dapur umum agar mereka tetap bisa makan sahur,” tandasnya.
Dapur umum ini didukung oleh donasi masyarakat serta logistik dari BPBD. Sejumlah bahan makanan yang telah terkumpul di antaranya, 45 kg beras, 3 kardus lauk siap saji (kalengan), 10 kg telur, 5 dus mi instan, Sayuran dan bumbu senilai Rp 1,5 juta.
Seluruh bahan ini diolah secara swadaya oleh relawan bersama warga untuk didistribusikan kepada ratusan korban banjir yang masih bertahan di rumah mereka. Selain dapur umum, tim gabungan dari TNI, Polri, BPBD, dan petugas pemadam kebakaran juga dikerahkan untuk mengevakuasi warga yang terdampak banjir parah. Beberapa warga, terutama lansia dan anak-anak, telah dipindahkan ke lokasi lebih aman.
Pihak BPBD mengimbau warga agar tetap waspada terhadap kemungkinan banjir susulan. Curah hujan masih tinggi dan beberapa titik genangan belum menunjukkan tanda-tanda surut.
“Kami meminta masyarakat tetap siaga dan segera melaporkan jika ada kebutuhan evakuasi. Kami juga terus melakukan pemantauan untuk mencegah dampak lebih luas,” pungkasnya. (Yudi)
Comment