Pamekasan, News Satu- Banjir akibat luapan sungai yang melanda wilayah perkotaan Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, akhirnya surut pada Minggu (9/3/2025). Meski demikian, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pamekasan tetap mengimbau warga untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana susulan akibat cuaca ekstrem.
Plt Kepala Pelaksana BPBD Pamekasan, Akhmad Dofir Rosidi, mengungkapkan bahwa banjir yang terjadi pada Sabtu (8/3/2025) telah berdampak pada 350 kepala keluarga yang tersebar di tiga kelurahan dan satu desa, yaitu Kelurahan Gladak Anyar, Patemon, Jungcangcang, serta Desa Laden.
“Banjir memang telah surut, tetapi intensitas hujan masih tinggi. Kami mengimbau masyarakat agar tetap siaga terhadap kemungkinan banjir susulan, angin kencang, atau bencana lainnya,” ujarnya, Rabu (12/3/2025).
Sebagai langkah antisipasi, BPBD Pamekasan telah mendirikan posko siaga darurat bencana di area Monumen Arek Lancor sebagai pusat komando penanganan bencana. Posko tersebut dilengkapi dengan personel tanggap darurat, logistik bantuan, serta peralatan pendukung seperti perahu karet, mesin pemotong kayu, alat pelindung diri, dan ambulans.
Hingga kini, BPBD bersama relawan dan masyarakat terus melakukan pembersihan serta pemantauan wilayah yang sebelumnya terdampak banjir. “Kami terus berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk memastikan kondisi tetap terkendali dan bantuan tersalurkan dengan baik,” tambahnya.
Banjir yang melanda Pamekasan ini menjadi peringatan bagi masyarakat agar lebih waspada terhadap ancaman bencana hidrometeorologi, mengingat intensitas curah hujan yang masih tinggi di wilayah Madura. BPBD juga mengimbau warga yang tinggal di daerah rawan banjir agar selalu mengikuti perkembangan informasi cuaca dan siap melakukan evakuasi jika diperlukan. (Yudi)
Comment