News Satu, Pamekasan, Senin 17 Januari 2022- Jajaran Bea Cukai Madura (BCM) telah menggelar acara Coffee Morning. Bahkan dalam kesempatan itu, dilakukan bersama 79 pemilik pabrik rokok se-Madura di Aula Kantor Pelayanan Pembendaharaan Negara (KPPN) Pamekasan pada awal tahun 2022. Istimewanya, pada Coffee Morning yang mengusung tema “Temmo Kerrong” juga dilakukan anugerah penghargaan pada beberapa pabrikan rokok lokal yang hadir.
Tentunya, sebagai ajang kegiatan rutin maka tak ayal jika pertemuan itu selalu dilaksanakan setiap tahun. Itu juga sebagai kegiatan penanda dan pengawal tahun 2022 agar lebih sinergi dan kolaboratif lagi dengan para pelaku usaha hasil tembakau di Madura, tepatnya pada 13 Januari 2022 lalu.
Menurut Padmoyo Tri Wikanto, Kepala Kantor Wilayah Bea Cukai Jawa Timur I, sesuai rilis resmi bea cukai Madura, pihaknya berkewajiban apresiasi terhadap peran berbagai pihak. Bahkam juga dikesempatan itu, memberikan sambutan dan menyapa seluruh pemilik pabrik rokok yang hadir.
Disamping itu, Yanuar Calliandra, Kepala Kantor Bea Cukai Madura juga menyampaikan pemaparan mengenai penguatan integritas. Selain soal berbagai capaian terbaik dalam pelaksanaan kinerja Bea Cukai Madura pada tahun 2021.
Lalu juga pada media juga pihaknya ungkapkan rasa terima kasih. Terutama pada masyarakat Madura, atas dukungan sehingga Bea Cukai Madura memperoleh predikat Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) pada 2021 ini.
“Bea Cukai Madura bersama para pemilik pabrik rokok berkomitmen menjaga integritas dengan pendandatanganan komitmen pakta integritas bersama,” ungkapnya, Senin (17/1/2022).
Selain itu, sebagai penguat akan terus dilaksanakan pula survei integritas sebagai bentuk keterbukaan dari instansi. Sehingga berbagai capaian yang didapatkan akan terus meningkat dan pelayanan publik yang dilakukan akan lebih prima lagi.
Tak ayal pada gelaran Coffee Morning awal tahun ini juga sebagai ajang untuk memberikan apresiasi. Yakni terhadap berbagai peran dan upaya pabrik rokok dalam BC Madura Awards.
“Yakni dengan kategori Kontribusi Penerimaan Cukai, Perencanaan Produksi Terbaik, Terpatuh, Pelaporan Hasil Produksi Terbaik, dan Pabrik Rokok Terbaik Golongan I,” ujarnya.
Maka, dari apresiasi ini diharapkan dapat menjadi pemicu pabrik rokok lain untuk berkinerja lebih baik. Sehingga keinginan untuk menguatkan upaya mendorong pabrik rokok yang legal dan berkualitas akan cepat terwujud di pulau Madura.(Yudi)
