News Satu, Pamekasan, Rabu 4 Januari 2023- Upacara Hari Amal Bhakti (HAB) Kementerian Agama (Kemenag) RI ke 77 digelar di Lapangan Nagara Bhakti Mandhapa Aghung Ronggosukowati Pamekasan, penuh nuansa Nusantara. Pasalnya para peserta upacara mengenakan baju adat khas suku-suku dan provinsi yang ada di Indonesia sebagai wujud kebersamaan dalam keberagaman budaya pada Selasa pagi.
Bahkan pada kesempatan itu, Kepala Kemenag Pamekasan, Mawardi mengenakan pakaian adat Papua. Sementara Rektor IAIN Madura, Dr. Syaiful Hadi, M.Pd, memakai pakaian adat bangsawan Madura diantara pejabat di lingkungan dua instansi tersebut yang kompak berpakaian adat.
“Tahun baru bukan hanya penanda berakhirnya tahun kemarin, dan dimulainya kalender baru. Namun, bagi insan Kemenag RI, setiap pergantian tahun selalu memiliki makna khusus,” ungkap Bupati Baddrut Tamam saat membaca sambutan tertulis Menteri Agama RI, Yaqut Cholil Qoumas.
Pasalnya, semua elemen harus miliki semangat bersama, khusus setiap awal tahun dengan adanya peringatan hari amal bhakti (HAB) pada setiap 2 januari. Yakni dengan mengajak mengenal, meresapi dan memahami perubahan Departemen Agama menjadi Kementerian Agama dengan semangat mengabdi kepada agama, bangsa, dan negara sebagai fitrah kelahiran instansi tersebut.
“Pada peringatan HAB ke 77 ini, saya mengajak kepada seluruh aparatur sipil negara di Kementerian Agama untuk memperbaiki niat, pengabdian, dan pelayanan kepada ummat menjadikan peringatan ini sekaligus sebagai penanda sejarah panjang pengabdian Kementerian Agama dalam pengabdiannya kepada seluruh ummat beragama di Indonesia,” tuturnya.
Dijabarkan, tahun lalu memperingati HAB dengan semangat transformasi umat, dari semangat itu saat ini memiliki dampak luar biasa. Khususnya untuk pelayanan lincah, dan digitalisasi yang canggih di internal Kementerian Agama yang terus berkembang.
“Ini merupakan ikhtiar untuk meningkatkan kualitas mendekatkan seluruh layanan kepada masyarakat, lembaga pendidikan binaan Kementerian Agama terus berprestasi di level nasional atau bahkan internasional sebagai bukti bahwa kementerian agama telah berubah yang diakui oleh kementerian, lembaga, dan seluruh elemen masyarakat,” tukasnya.
Tak ayal, di peringatan HAB tahun 2023, pihaknya memiliki tema “Kerukunan ummat untuk Indonesia hebat”. Nah tugas berat ini tentu menunggu para ASN di lingkungan Kemenag. Mengingat, kerukunan sangat fluktuatif, dan dinamis sehingga kerukunan senantiasa dapat teruji agar terwujud baik dan benar.
“Lebih-lebih menjelang pemilu 2024, karena sejatinya kerukunan sebagai pra syarat pembangunan nasional, pembangunan membutuhkan stabilitas, stabilitas dapat terwujud apabila antar kita semua sebagai elemen bangsa, rukun, dan damai,” katanya.
Menyinggung soal pemilu yang berpotensi meretakkan kerukunan antar bangsa lantaran pilihan politik yang berbeda, semua pihak harus waspada dan mawas diri. Sebab bisa ada kemungkinan politisasi agama untuk meraih efek elektoral, politisasi ibadah sebagai tempat kampanye, serta politik identitas.
“Kita harus bisa belajar atas apa yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya, dimana pesta demokrasi telah menjadi bagian dari pemecah belah yang semestinya demokrasi merekatkan semangat kecintaan kita kepada bangsa, dan negara,” tandasnya.(Yudi)
Comment