Di bidang pendidikan, pihaknya telah menyalurkan beasiswa santri dan beasiswa untuk mahasiswa jurusan kedokteran dan beberapa perguruan tinggi kedinasan lain. Seperi akademi militer (akmil) dan akademi kepolisian (akpol). Sementara di bidang kesehatan salah satunya melalui program Pamekasan Call Care (PCC) yang telah mendapat pengakuan dari beberapa instansi.
Kemudian, bidang ekonomi meluncurkan program wira usaha baru (WUB) yang saat ini telah mampu mencetak pengusaha baru di desa-desa. Bahkan, sebagian dari peserta WUB tersebut mampu memproduksi sarung, songkok, sepatu, sandal dan beberapa produk home industri lain sesuai dengan pelatihan yang mereka ambil. Demikian pula di bidang infrastruktur.
“Kami berkomitmen agar kabupaten ini mampu berdaya saing dengan beberapa kabupaten/kota maju di Indonesia,” pungkasnya.
Disinggung terkait dengan isu tidak sedap yang berhembus soal Mobil SiGAP belakangan ini, pihaknya menepis dan menegaskan bahwa semuanya telah melalui proses yang benar dan sesuai aturan. Sehingga tidak ada penyelewengan yang dilakukan dalam proses pengadaan yang dilakukan oleh pemkab setempat. Apalagi sampai ada dugaan penyelewengan anggaran seperti yang disangkakan beberapa orang.
Atas pernyataan Bupati Baddrut itu, Direktur Pencegahan Direktorat III Wilayah II Koordinasi dan Supervisi KPK, Edy Suryanto, meminta agar pihak Inspektorat untuk melakukan audit atas pelaksanaan program pengadaan mobil SIGAP tersebut. “Soal demo mobil SiGAP itu, saya minta inspektorat untuk mengaudit,” pungkasnya. (Yudi)
Comment