News Satu, Pamekasan, Rabu 30 Agustus 2023- Adanya video tentang bianglala yang macet beredar di masyarakat, dan direkam beberapa pengunjung Pasar Rakyat di Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Selasa ( 29/8/23 ) malam, mendapat perhatian serius.
Pasalnya kegiatan itu berada di lokasi Lapangan Sedandang yang merupakan lahan milik TNI AD dan dibawah pengawasan Kodim 0826 Pamekasan.
Menurut Komandan Kodim 0826 atau Dandim Letkol INF Ubaydillah, pihaknya hanya menyedian tempat untuk kegiatan. Namun ditegaskan pada masa persiapan sebelum digelar, bahkan hampir setiap hari sebelum beroperasi tim Kodim 0826 Pamekasan selalu cek lokasi dan sarana.
Semua dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab dan keamanan, kenyamanan pengunjung yang hadir. Khususnya di kawasan wahana permainan yang memang datang untuk suguhkan hiburan malam pada pasar rakyat setiap tahunnya.
”Kita hanya menyiapkan tempat dan mengurus perizinannya, setalah itu semua tanggung jawab dari masing – masing wahana, dan kita sudah berkolaborasi dengan Dishub, Polres, Pol PP dan Pemerintah,” katanya, Rabu (30/8/2023).
Selanjutnya, Dandim juga tekankan rangkaian kegiatan tersebut diselenggarakan untuk menghidupkan perekonomian masyarakat sekitar. Terutama para pelaku usaha kecil menengah dalam menyambut masa panen tembakau setiap tahunnya sehingga terus diagendakan dan dimutakhirkan kemasannya.
“Langkah – langkah untuk menghindari, sebelum digelar kita sudah melaksanakan pengecekan sesuai dengan SOP dan itu untuk menghidupkan perekonomian masyarakat sekitar,” tukasnya.
Untuk itu, mengingat adanya kejadian tersebut maka pihak akan terus lakukan cek dan ricek wahana dan sarana pasar rakyat lainnya. Semua demi keamanan dan kenyamanan peserta dan pengunjung yang terhibur selama sebelum penuh ini.
Selain itu, pihaknya bilang terkait wahana permainan kepada seluruh masyarakat dan pastikan kedepan akan lebih aman. Bahkan bisa digunakan sesuai aturan permainan di setiap wahana yang ada.
Meski begitu, Dandim juga imbau jika masyarakat atau pengunjung tetap merasa khawatir dan waswas serta tidak merasa aman, maka tidak usah untuk memaksakan diri naik wana dimaksud dulu.
”Saya berupaya untuk semua peralatan yang ada ditempat itu aman untuk digunakan, jika masyarakat merasa tidak aman tidak usah dinaiki,” tegasnya. (Yudi)