News Satu, Pamekasan, Jumat 25 September 2020- Dicecar berbagai pertanyaan oleh banyak pihak, Pemkab Pamekasan, Madura, Jawa Timur, sepertinya bergeming dan makin terpacu. Mulai, dari isu anjloknya harga ayam, carut marut harga tembakau. Hingga paling anyar, soal mangkraknya Sentra Batik di Klampar, Kecamatan Proppo.
Menjawab cibiran tentang operasional bangunan di sentra batik Klampar itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Pamekasan, Achmad Sjafudin, ST., MT. memberikan pernyataan strategisnya. Hal Itu, disampaikan disela acara Bimbingan Teknis dan Fasilitasi Peralatan Sentra IKM Batik yang dihari para pelaku batik se kabupaten Pamekasan di salah satu hotel mewah Pamekasan.
Dikesempatan itu, dihadiri Virtual oleh E Ratna Utarianingrum, Direktur Kimia, Sandang dan Industri Aneka Kemenperin, dan Titiek Djoko, Yayasan Batik Indonesia. Achmad Sjafudin, menyampaikan beberapa strategis. Yakni diantaranya upaya engembangan Sentra Batik di Klampar, Rencana perbaikan sarana dan prasana di Pasar Batik 17 Agustus Pamekasan.
“Sentra Batik Klampar akan segera beroperasi dan menjadi pusat pengembangan dan pemberdayaan masyarakat batik Pamekasan. Mulai dari aktifitas pengrajin, hingga pemasaran yang terintegrasi di satu tempat,” katanya, Jumat (25/9/2020).
Selain itu, juga sisi pemantapan dari subjek pelaku juga menjadi perhatian melalui, pengembangan perajin Batik se Pamekasan. Serta meningkatkan Inovasi motif batik khas Pamekasan.
“Diharapkan kolaborasi Pemkab Pamekasan dan Kementerian Perindustrian bersama yayasan Batik dilakukan dalam pengembangan batik di Pamekasan,” tukasnya. (Yudi)
Comment