News Satu, Pamekasan, Sabtu 15 Januari 2022- Enam daerah tempat tujuan wisata dilirik menjadi venue Gebyar Batik Pamekasan. Bahkan sebagian besar berada di wilayah Jawa Timur, diantaranya Kota Malang, Kota Kediri, Kota Probolinggo, Kabupaten Tuban, Kota Jember, bahkan di Provinsi Bali.
Konsep Gebyar batik tersebut dilakukan secara periodik dan berpindah selama setahun, untuk maksimalkan promosi batik khas Pamekasan. Tentunya, agar lebih dikenal di level nasional atau bahkan diharap akan digandrungi kalangan internasional setelah ditampilkan di Bali nantinya.
Sesuai segmentasi pasar yang akan melirik kalangan milenial dan muda, maka Kota Malang sebagai tempat perguruan tinggi dan wisata dilirik pertama kali oleh Pemerintah Kabupaten Pamekasan Jawa timur. Sehingga diharapkan, batik Pamekasan yang nanti ditampilkan bermotif dan bernuansa anak muda, dan kekinian.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Pamekasan, Achmad Sjaifuddin, saat diminta keterangan oleh media. Bahkan menurutnya, semua daerah yang dipilih menjadi tempat pelaksanaan gebyar batik tersebut sesuai dengan target pasar masing-masing sehingga lebih masif dan multi segmen.
“Misalnya Probolinggo atau Bromo, tempat tersebut bernuansa advanture, demikian juga dengan Jember, ada pusat fashion, Jember Fashion Festival, serta ada komunitas batik fashion Jember,” terangnya, Sabtu (15/1/2022).
Bahkan, sesuai lansiran laman resmi Pemkab, jadwal gebyar batik di Kota Malang dan Kota Kediri akan dilaksanakan pada akhir Maret 2022. Sedangkan untuk gelaran di Kawasan Gunung Bromo pada bulan Juni. Lalu di Kota Jember dan Kabupaten Tuban rencananya akan dilaksanakan pada bulan juni hingga agustus 2022.
Achmad juga menerangkan, pihaknya menginginkan peserta gebyar batik itu terdiri dari berbagai kalangan dan influencer. Yakni termasuk youtuber, selebgram, serta komunitas lainnya guna memasifkan promosi batik khas Pamekasan hingga manca negara.
“Bapak bupati menginginkan yang nonton harus banyak komunitas, para youtuber para selebgram yang memberikan pengaruh besar dalam mempromosikan batik. Itulah latar belakangnya,” tukasnya.
Terutama, ketika gelaran gebyar batik di pulau dewata Bali nantinya, harus fokus untuk kenalkan batik Pamekasan kepada wisatawan manca negara. setelah itu, pada rangkaian puncak gebyar batik tersebut nantinya akan dihelar di Surabaya yang akan menampilan seluruh hasil desain batik fashion Pamekasan.
Setelah semua terlaksana, maka pihak pemerintah kabupaten setempat akan melakukan evaluasi dan survey pasar terkait hasil road show batik yang telah dilakukan pada 2022. Sehingga roadmap pasar dan pola pemasaran yang ada bisa dijalankan pada 2023 secara maksimal dan efektif untuk mengangkat nilai jual karya berkearifan lokal tersebut.(Yudi)
Comment