News Satu, Pamekasan, Selasa 9 November 2021- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan, Jawa Timur paska kembali menggelar Gebyar Batik Pamekasan di pulau Jawa, tepatnya di Ketapang Indah Hotel Kabupaten Banyuwangi. Maka semakin memantapkan tekad untuk kembangkan ekonomi rakyat berkearifan lokal dengan cara berbeda.
Dikesempatan yang berkonsep out door tersebut dihadiri oleh Bupati Pamekasan Baddrut Tamam, Sekretaris Daerah, Ir. Totok Hartono, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), Achmad Sjaifuddin. Lalu juga nampak, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Taufikurrahman, serta Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Pamekasan, Ir. Muhammad.
Dalam benak Bupati Pamekasan H Baddrut Tamam, kabupaten yang cepat melakukan akselerasi pertumbuhan ekonomi dengan memadukan potensi local wisdom dan teknologi dipastikan menjadi pemenang. Sebaliknya, daerah yang lambat merespon perkembangan zaman ini, pertumbuhan ekonominya akan lambat.
“Makanya Pamekasan sedang berikhtiar memadukan konsep itu menjadi padu. Diantaranya adalah memadukan potensi batik dengan produk yang bisa dipakai oleh semua orang. Seperti sepatu batik, sepatu batik ini bagian dari program pemerintah sepuluh ribu pengusaha baru (sapu tangan biru,” tukasnya, Selasa (9/11/2021).
Bupati Baddrut Tamam juga menyampaikan, pihaknya mempromosikan batik tulis Pamekasan di luar daerah dengan tujuan mengangkat nilai tawar batik. Khususnya ke kancah nasional atau bahkan Internasional yang biasa berkunjung ke daerah Banyuwangi.
Memang tercatat, gebyar Batik Pamekasan dalam dua tahun terakhir digelar di wilayah Jawa, bukan di Kabupaten Pamekasan saja. Tahun 2020 di Semarang dan tahun 2021 dilaksanakan di Kabupaten Banyuwangi dengan harapan bisa meningkatkan ekonomi perajin dan masyarakat.
“Pemkab Pamekasan memiliki program prioritas yang diantaranya di bidang ekonomi melalui strategi desa tematik. Seperti desa batik, desa UMKM, desa pertanian, desa wisata dan lain-lain. Sungguh kita harus berjuang mendorong semangat keterpaduan linked diantara satu dengan yang lainnya,” ungkapnya.
Mas Tamam sapaannya, menambahkan, pihaknya menginginkan ekonomi masyarakat bangkit kembali setelah sekian lama lesu akibat covid-19. Keinginan kuat pemerintah daerah tersebut diharapkan selaras dengan keinginan masyarakat untuk bersama-sama mendorong ekonomi masyarakat reborn.
“Tetapi kalau tidak padu, masih ada di tataran perdebatan terus, bangkitnya ya debat terus, ekonominya nggak bangkit lagi. Karena ekonomi itu butuh cara, inovasi, kreasi serta kecepatan di era revolusi industri 4.0,” tukasnya.
Sekedar diketahui, pada gebyar batik di Banyuwangi juga hadir Plt. Kepala DPMPTSP Naker, Supriyanto, Ketua DPRD Pamekasan, Fathor Rohman, Direktur PDAM, Agoes Bachtiar, Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) dari beberapa kabupaten/kota, dan sejumlah pejabat Pemkab Pamekasan. Tak ayal jika pada momentum itu juga sebagai ajang penguatan bersama untuk mengawal pertumbuhan ekonomi melalui pola eksibisi ke luar daerah bersama para perajin batik muda, Bumi Gerbang Salam.(Yudi)