HEADLINEKESEHATANNEWSPAMEKASANPEMERINTAHANREGIONAL

Ini Langkah Pemkab Pamekasan Dalam Mengatasi KLB Polio

1725
×

Ini Langkah Pemkab Pamekasan Dalam Mengatasi KLB Polio

Sebarkan artikel ini
Ini Langkah Pemkab Pamekasan Dalam Mengatasi KLB Polio

News Satu, Pamekasan, Junat 12 Januari 2024- Pemkab Pamekasan, Madura, Jawa Timur, terus nelakukan koordinasi internal untuk mengatasu Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit polio. Bahkan, dalam rapat tersebut hadir berbagai pihak terkait diantaranya ,dinas kesehatan (dinkes) Pamekasan bersama segenap camat dan sejumlah pihak terkait lainnya.

Pj Bupati, Masrukin didampingi Penjabat Sekda Pamekasan, Achmad Faisol megatakan, untuk menemukan langkah taktis dan strategis penanganan polio kedepannya, pihaknya terus melakukan rapat Koordinasi internal.

“Terus langkah kita itu apa, ingat KLB itu beban berat ke kita, bukan hanya ke keuangan dan status. Kita ini sudah payah payah untuk menjadi kabupaten sehat, ternyata KLB,” kata Pj Bupati Pamekasan, Jumat (12/1/2024).

Menurutnya, dinkes bersama sejumlah pihak terkait lainnya harus segera melakukan langkah strategis agar status KLB polio ini. Agar kembali dapat dihapus dan kembali ke status normal lagi seperti sedia kala.

Tentu, langkah yang akan diambil itu tidak membuat masyarakat panik menjelang pemilu.

“Sehingga, butuh cara yang baik dan tepat di lapangan oleh segenap leading sektor terkait untuk kasus ini,” tandasnya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun pemerintah daerah melalui dinkes, status KLB yang pernah terjadi di Kabupaten Pamekasan pada tahun 2018 adalah penyakit difteri, dan KLB keracunan makanan.

“Kita pernah mengalami KLB, artinya ini bukan barang baru, sehingga penanganannya cepat. KLB sudah kita terima, ayo kita rapatkan dan pak sekda nanti yang mimpin. Saran saya rencana aksinya diperjelas, dimulai kapan, jangan hanya bicara anggaran,” ujarnya.

Jadi perlu rencana aksi penanganan KLB polio yang harus matang dan butuh keterlibatan semua pihak yang aktif demi tercapainya target penyelesaian.

“Diantaranya yakni, adanya bidan desa, camat, kepala desa harus satu visi agar polio dapat dicegah dengan baik,” pungkasnya. (Yudi)

Comment