News Satu, Pamekasan, Selasa 5 April 2022- Seolah jadi magnet yang tak luntur, pujian akan keanggunan dan keelokan Batik Khas Pamekasan Jawa timur terus terngiang. Itu setelah beberapa kali terungkap dari bibir Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI, Sandiaga Shalahuddin Uno saat acara Pamekasan Fashion Weekend (PFW) 2022 lalu di Mandhapa Agung Ronggo Sukowati.
Bahkan Sandiaga Uno memuji kualitas dan kehalusan batik tulis khas Kabupaten Pamekasan, sebagai khasanah warisan budaya Madura. Tak ayal jika hingga kini masih jadi pembicaraan hangat diantara para pecinta dan pengrajin batik di Bumi Gerbang Salam tersebut.
Memang berbagai pujian itu disampaikan Sandiaga Salahuddin Uno tersebut saat menghadiri acara Pamekasan Fashion Weekend (PFW) di Mandhapa Aghung Ronggosukowati, Jum’at (1/4/2022) sore lalu. Tak hanya itu saja bahkan camilan dan kudapan khas Pamekasan yang disuguhkan juga selalu mendapat ekspresi puas dan lezat dari mimik wajahnya sembari mengunyah.
Dikesempatan itu, Sandiaga Uno yang hadir didampingi Ketua Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional (GeKrafs) Jawa Timur, Rian Septrianto. Bahkan dengan lugas menyampaikan beberapa kalimat pujian terhadap kualitas batik tulis Pamekasan. Termasuk pantun yang membuat para undangan bersorak ria.
Menurut Sandiaga, tulis rilis Pemkab juga, batik tulis merupakan produk unggulan Kabupaten Pamekasan yang memiliki kualitas berdaya saing dengan produk internasional. Tentu, batik sebagai warisan budaya luhur bangsa Indonesia harus dilestarikan dengan menjaga kualitas.
Pihaknya berencana untuk memamerkan batik tulis Pamekasan dalam event KTT G 20 yang akan digelar di Bali lantaran memiliki kualitas tinggi.
Bahkan pihaknya akan bantu pemasarannya melalui platform yang ada di Kemenparekraf terutama yang own media. Ini nanti akan kita kemas kontennya dan akan kita dorong untuk bisa tampil bukan hanya di kanal media sosial kita, tapi juga hadirkan dalam perhelatan G20.
“Karena G20 ini juga kesempatan kita menampilkan produk-produk ekonomi kreatif terbaik milik anak bangsa,” ungkapnya kala itu.
Sebagaimana diketahui menurut data Pemkab, Perajin batik tulis di Kabupaten Pamekasan tersebar di 38 sentra. Yakni dengan rincian diantaranya, 933 unit usaha, dan 6.526 orang menggantungkan nasibnya pada jenis usaha kreatif ini.
“Semoga usaha ini bisa menunjang ekonomi masyarakat,” pungkasnya.(Yudi)
Comment