HEADLINENEWSNEWS SATUPAMEKASANPEMERINTAHANREGIONAL

Kalapas Pamekasan Gandeng TNI Dalam Transformasi Pembinaan WBP

716
×

Kalapas Pamekasan Gandeng TNI Dalam Transformasi Pembinaan WBP

Sebarkan artikel ini
Kalapas Pamekasan Gandeng TNI Dalam Transformasi Pembinaan WBP
Kalapas Pamekasan Gandeng TNI Dalam Transformasi Pembinaan WBP

News Satu, Pamekasan, Jumat 4 Oktober 2024- Inovasi dalam pembinaan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dilakukan oleh Lapas Kelas II A Pamekasan, Madura, Jawa Timur. Tak hanya fokus pada rehabilitasi melalui pendekatan hukum, Kalapas Pamekasan, Nur Bambang Supri Handono, memperkenalkan strategi baru yang melibatkan sinergi dengan TNI, khususnya Kodim 0826 Pamekasan, dalam upaya menanamkan nilai-nilai kebangsaan dan patriotisme kepada para WBP.

Nur Bambang memulai langkahnya dengan mengunjungi Markas Kodim 0826 Pamekasan, menandai awal kolaborasi strategis yang ditujukan untuk memperkuat pembinaan di dalam lapas. Pendekatan ini tidak sekadar rehabilitasi, tetapi menyentuh aspek fundamental kesadaran bernegara dan cinta tanah air, yang diharapkan dapat menjadi modal penting bagi WBP setelah keluar dari masa tahanan.

“Ini bukan hanya tentang menjaga disiplin di dalam lapas. Kami ingin memastikan bahwa ketika WBP keluar, mereka tidak hanya menjadi pribadi yang lebih baik, tetapi juga memiliki pemahaman yang lebih mendalam tentang peran mereka sebagai warga negara,” ungkap Nur Bambang saat memberikan keterangan pers, Jumat (4/10/2024).

Lebih menarik lagi, sinergi antara Kalapas dan TNI ini juga mengedepankan kegiatan sosial dan kebudayaan. WBP diberi kesempatan untuk berpartisipasi dalam kegiatan yang memperkenalkan keragaman budaya Indonesia. Program ini bertujuan untuk membangun kesadaran bahwa keberagaman adalah kekuatan bangsa, serta mengajarkan WBP untuk menghargai perbedaan.

“Kami ingin WBP belajar untuk merangkul perbedaan, melihatnya sebagai kekayaan, bukan ancaman. Kegiatan ini juga membantu mereka memahami pentingnya hidup dalam harmoni setelah kembali ke masyarakat,” ucapnya.

Selain pelatihan fisik, program ini juga menyentuh aspek intelektual dan moral. Melalui Pendidikan Pancasila dan UUD 1945, para WBP diajak berdiskusi mengenai nilai-nilai dasar negara dan bagaimana mereka bisa mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari, baik selama di lapas maupun setelah bebas. Diskusi tersebut diharapkan mampu membuka perspektif baru bagi WBP tentang peran mereka dalam menjaga keutuhan bangsa.

Dengan pendekatan komprehensif ini, kolaborasi antara Lapas Pamekasan dan Kodim 0826 diharapkan dapat memberikan dampak signifikan terhadap transformasi mental dan moral para WBP. Tidak hanya membekali mereka dengan keterampilan praktis, tetapi juga menanamkan nilai-nilai yang dapat menjadi fondasi bagi mereka untuk menjalani kehidupan yang lebih baik setelah masa tahanan.

Program ini menjadi contoh bagaimana pembinaan di dalam lapas tidak hanya berfokus pada aspek hukum, tetapi juga merangkul pendekatan kemanusiaan dan kebangsaan, sehingga WBP bisa pulih dan kembali ke masyarakat dengan mentalitas yang lebih positif.

“Kami yakin, dengan pembinaan yang tepat, WBP dapat menjadi agen perubahan di lingkungan mereka setelah bebas. Kolaborasi ini adalah langkah nyata untuk mewujudkan hal tersebut,” tandasnya.

Salah satu program unggulan dalam kerja sama ini adalah Pelatihan Bela Negara, yang melibatkan anggota TNI dari Kodim 0826. Pelatihan ini dirancang tidak hanya untuk menanamkan nilai-nilai kebangsaan dan cinta tanah air, tetapi juga untuk membangun disiplin diri, tanggung jawab, dan kesadaran sosial di kalangan WBP. Mereka diajarkan tentang pentingnya menjaga persatuan dan berkontribusi positif bagi bangsa, meski pernah terlibat dalam pelanggaran hukum.

“Pelatihan bela negara bukan hanya tentang teori, tapi juga praktik. Kami menginginkan WBP belajar bagaimana menjadi individu yang disiplin, bertanggung jawab, dan punya kepedulian terhadap bangsanya,” pungkasnya. (Yudi)

Comment