HEADLINENEWSPAMEKASANPEMERINTAHANPEMKAB PAMEKASANREGIONAL

Konsep Besar Pemkab Pamekasan untuk Puncak Peringatan Hari Jadi ke-491

×

Konsep Besar Pemkab Pamekasan untuk Puncak Peringatan Hari Jadi ke-491

Sebarkan artikel ini
Konsep Besar Pemkab Pamekasan untuk Puncak Peringatan Hari Jadi ke-491
Konsep Besar Pemkab Pamekasan untuk Puncak Peringatan Hari Jadi ke-491

News Satu, Pamekasan, Jum’at 19 November 2021- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan, Jawa Timur memuncaki Hari Jadi ke 491 nya pada akhir November 2021 mendatang. Karenanya disetiap rangkaian hari jadi bisa memiliki kesan luar biasa kepada masyarakat, mulai PKL hingga masyarakat di tingkat desa dengan nuansa berbagi dan solidaritas.

Karena Bupati Pamekasan, H. Baddrut Tamam, menginginkan perayaan harjad tahun ini konsepnya berbeda dengan sebelumnya. Perayaan ini harus, tidak hanya dirasakan oleh aparatus sipil negara (ASN), melainkan masyarakat juga merasakan adanya tasyakuran tersebut.

“Bagaimana caranya hari jadi tahun ini tidak hanya kita yang merasakan, tetapi semua masyarakat Pamekasan bisa merasakan atmosfernya,” ungkapnya, Jum’at (19/11/2021)

Bupati Baddrut juga menyampaikan, rencana pembagian makan gratis untuk para pedagang kaki lima (PKL) dan masyarakat umum tersebut harus dikonsep matang. Sehingga tidak ada yang merasa dirugikan dalam kegiatan sosial itu. Sebab terkadang, hal-hal sepele akan merusak kegiatan bagus lainnya.

“Karena terkadang kita, meskipun rumahnya bagus, tapi ada genteng yang bocor satu, yang dilihat itu bocornya, bukan rumahnya,” tambahnya.

Semua harus dalam konsep besar, jadi hematnya, perayaan hari jadi tahun ini mesti mempunya spirit bekerja bagi seluruh ASN di lingkungan Pemkab Pamekasan. Atmosfer spirit kerja itu bisa ditampilkan melalui kostum ASN yang bermakna kerja. Seperti menyingsingkan baju, dan lain-lain.

“Artinya tidak hanya pesta saja, tetapi punya makna kerja, kita bekerja. Kira-kira penampilan orang bekerja itu pakai apa, coba diatur, misalnya pakai kaos dan lain-lain, dan semua kita ini tidak ada bedanya,” tukasnya.

Tak ayal jika Pemkab mengimbau pada semua, agar seragam pejabat dan staf dalam kegiatan tersebut sama, tidak ada perbedaan kostum antara eselon II, III, dan eselon IV.

“Kita coba keluar sedikit dari kebiasaan dulu, tapi maknanya sama. Saya sebenanya juga menginginkan haul Ronggosukowati itu diletakkan di makam, kalau sekiranya tempatnya memungkinkan,” tuturnya.(Yudi)

Comment