News Satu, Pamekasan Jumat, 11 Desember 2020- Industri Kecil Menengah atau IKM merupakan pola baru yang digalakkan pemerintah daerah dalam menguatkan ekonomi rakyat berbasis potensi lokal. Begitupun yang dilakukan di beberapa desa di Pulau Madura yang sarat akan potensi perikanan dan kelautan di setiap sudut kampung pesisir pantainya.
Salah satunya, yakni potensi komoditas Ikan teri nasi (Stolephorus sp) kering yang merupakan salah satu produk hasil perikanan rakyat yang cukup menjanjikan untuk pelaku IKM. Sebab selama ini produksi berbasis rakyat ini cukup banyak dikonsumsi, baik di pasar dalam negeri maupun pasar ekspor.
Ikan teri bisa dibilang merupakan salah satu komoditas perikanan yang bernilai ekonomis
tinggi. Bahkan menjadi komoditas unggulan, ketersediaan produksi sepanjang tahun dan
menjadi salah satu komoditas industri pengolahan produk perikanan.
Menurut Kepala Desa Pademawu Timur, Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Juma’ati Elis Susanti, khusus di desa tematik di Kecamatan Pademawu, Pamekasan, Jawa Timur ini, Ikan teri juga menjadi salah satu komoditas unggulan sektor perikanan laut unggulan di Bumi Gerbang Salam tersebut. Selain sektor kelautan merupakan salah satu yang berkontribusi besar terhadap aktifitas ekonomi desa tersebut
Salah satu produk olahan teri yang sangat digemari masyarakat saat ini adalah “teri goreng crispy”. Bahkan, saat ini sudah terdapat beberapa IKM yang khusus memproduksi “teri goreng crispy”.
Namun, sebagai bentuk makanan yang digoreng, teri goreng crispy ini memiliki keterbatasan. Yaitu antara lain umur konsumsi yang terhitung pendek, tidak renyah dan rasa tidak nyaman. Itu, karena masih banyaknya kadar minyak didalamnya.
“Beberapa UKM
hanya mempergunakan saringan sederhana dan diberi alas koran untuk meniriskan minyak teri setelah digoreng,” ungkap Warlinda Eka Triastuti, S.Si., MT, Dosen Fakultas Vokasi ITS Surabaya, Jumat (11/12/2020).
Sehingga, menurutnya para pelaku IKM membutuhkan waktu yang agak lama agar minyak bisa tertiris semuanya. Selain itu juga produk juga menjadi kurang higienis dan kurang bermutu.
Salah satu usaha meningkatkan kualitas produk dapat dilakukan dengan menurunkan kadar minyak tersebut yang dapat dilakukan dengan menggunakan
mesin peniris minyak, hasil rancangan kelompok pengabdian masyarakatnya.
Mesin peniris ini, dirancang dengan kecepatan 1000 – 1400rpm, rendah agar teri tidak mudah hancur selama proses penirisan minyak. Dengan demikian maka diharapkan akan meningkatkan produksi dan kwalitas produk tersebut sehingga akan meningkatkan penghasilan dan pendapatan IKM tersebut kedepan.
“Tim Kami terdiri dari Prof. Dr. Ir. Suprapto, DEA (Teknik Kimia Industri / Vokasi ), Prof. Dr. Ir. Danawati Hari P., M.Pd (Teknik Kimia Industri / Vokasi ), Dr. Ir. Lily Pudjiastuti (Teknik Kimia Industri / Vokasi ) dan Ir. Agung Subyakto, MS (Teknik Kimia Industri / Vokasi ) serta Achmad Ferdiansyah, S.T., M.T. (Teknik Kimia Industri / Vokasi ),” tukasnya. (Yudi)
Comment