News Satu, Pamekasan, Kamis 3 November 2022- Semua komitmen dan kerja keras yang digenjot Bupati Pamekasan Jawa timur pada setiap instansi terus membuahkan hasil positif. Terutama dalam mendorong percepatan pembangunan desa, sehingga seluruh desa, Bumi Gerbang Salam mencapai status desa berkembang, maju dan mandiri.
Hal ini ditandaskan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Pamekasan, Fathorrohman pada sejumlah media dan dilaman resminya. Bahkan secara rijit untuk jumlah total desa di Kabupaten Pamekasan tersebut, terdapat 17 desa berstatus mandiri. Lalu ada 64 desa maju, dan 94 desa sisanya berstatus berkembang.
Tak ayal jjka dalam empat tahun kepemimpinan Bupati Baddrut Tamam tidak ada lagi kabupaten tertinggal. Terlebih untuk status desa yang sangat tertinggal lagi di bumi Gerbang Salam di tahun 2022 ini.
Nah, sesuai data dari laman resminya, tujuh belas desa yang berstatus mandiri itu meliputi Desa Panempan, Desa Laden, Kecamatan Pamekasan, Desa Murtajih, Desa Pademawu Timur, Bunder, dan Desa Padelegan, Kecamatan Pademawu. Kemudian, Desa Ponteh, Lembung, dan Desa Pagendingan, Kecamatan Galis. Lalu juga ada, Desa Rekkerek, dan Desa Palengaan Laok, Kecamatan Palengaan.
Selain itu, desa yang berstatus mandiri lainnya ada Desa Branta Pesisir, Kecamatan Tlanakan, Desa Samatan, Kecamatan Proppo, Desa Kertagenah Tengah. Serta ada Desa Gagah, Kecamatan Kadur, Desa Tentenan Timur, Kecamatan Larangan, dan terakhir Desa Waru Barat, Kecamatan Waru.
Secara mengejutkan juga, sebagai sebuah capaian luar biasa, 17 desa berstatus mandiri itu melebihi target rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD). Pasalnya pihak pemerintah kabupaten hanya menargetkan 15 desa saja pada 2022 ini.
“Sehingga, upaya Pemkab Pamekasan di bawah kepemimpinan Bupati Baddrut Tamam mendorong pertumbuhan ekonomi dari bawah, merata, berkeadilan terwujud sesuai harapan,” tuturnya.
Sementara itu, untuk indikator 17 desa masuk kategori desa mandiri adalah indeks desa membangun (IDM) yang terdiri dari 3 komponen. Yakni IKE (Indek Ketahanan Ekonomi), IKS ( Indek Ketahanan Sosial) dan IKL ( Indek Ketahanan Lingkungan).
“Kami akan terus mendorong bagaimana desa itu bisa mengembangkan potensi desanya sebagai keinginan bapak bupati melalui program desa tematik. Potensi itu dikelola dengan baik menjadi kekuatan ekonomi masyarakat,” tukasnya. (Yudi)
Komentar