HEADLINENEWSPAMEKASANPEMERINTAHANREGIONAL

Pemkab Pamekasan Sediakan 8 Ton Beras Murah Untuk Warga Pakong

934
×

Pemkab Pamekasan Sediakan 8 Ton Beras Murah Untuk Warga Pakong

Sebarkan artikel ini
Pemkab Pamekasan Sediakan 8 Ton Beras Murah Untuk Warga Pakong
Pemkab Pamekasan Sediakan 8 Ton Beras Murah Untuk Warga Pakong

News Satu, Pamekasan, Rabu 31 Januari 2024- Pemkab Pamekasan, Madura, Jawa Timur, terus berupaya penuhi kebutuhan pokok warga termasuk beras murah. Buktinya secara khusus Pj Bupati Pamekaksan, Masrukin, menyediakan 8 ton beras murah untuk warga pada operasi pasar di pasar Pakong, Kecamatan Pakong.

Dalam kegiatan kali ini, pihaknya didampingi Kepala Diskominfo, Nur Hidajatul Firdaus, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Nolo Garjito, bagikan langsung beras murah itu. Bahkan, sembari sempatkan cek harga sembako bersama Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), Basri Yulianto, bersama Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Nurul Widiastuti, Didampingi Camat Pakong, Kapolsek Pakong, dan Danramil Pakong.

Sebagai bentuk sinergi ketahanan pangan, pada Operasi pasar murah kali inj bekerja sama dengan Kantor Bulog Sub Divre Madura. Dengan target bagikan 8 ton beras murah kepada masyarakat di kecamatan pakong.

Tentu, tujuannya untuk mengantisipasi melonjaknya harga beras di tingkat konsumen. Sehingga warga setempat tidak kesulitan dan tetap bisa penuhi kebutuhan pokok keluarga dalam kesehariannya kedepan.

“Meskipun Pakong ini daerah agraris, tetapi perlu agar masyarakat ini tidak panik kalau ada kenaikan beras di atas HET (harga eceran tertinggi,red). Pamekasan masih tetap stabil, tetapi tetap kita jaga-jaga saja,” katanya, Rabu (31/1/2024).

Sekedar informasi, Masrukin bersama jajaran dinas terkait, memang getol untuk pantau langsung harga sembilan bahan pokok di pasar tradisional, termasuk di Pakong ini.  Alhasil terhimpun data, kali ini harga cabai ditemui turun, harga telur turun, serta harga bawang juga mengalami penurunan.

“Ini menunjukkan bahwa kestabilan harga bisa teratasi di Pamekasan, artinya kita sebenarnya sudah memasuki deflasi, cuman kita harus tekan agar tidak terlalu jauh deflasinya. Jadi, masyarakat produsennya juga akan kewalahan,” tuturnya.

Kedepan, pihaknya akan terus berencana untuk melanjutkan operasi pasar murah di sejumlah pasar tradisional lainnya. Termasuk di tengah masyarakat seperti yang berada di kawasan pasar Waru, pasar Palengaan, dan sejumlah pasar lainnya.  Dengan berdasar pada analisa kebutuhan beras subsidi di setiap pasar tersebut.

“Operasi pasar ini tidak dalam rangka membunuh pedagang beras, makanya dibatasi dan jumlah masyarakat yang membeli itu juga dibatasi,” pungkasnya. (Yudi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.