News Satu, Pamekasan, Senin 28 Maret 2022- Pemerintah Kabupaten Pamekasan Jawa Timur, berkomitmen untuk tetap tidak akan memberikan izin pendirian toko modern baru. Terlebih selama kepemimpinan Bupati Baddrut Tamam, dengan tujuan untuk menekan angka kemiskinan di Pamekasan.
Sebab, dalan pandangannya, keberadaan toko modern sangat berdampak negatif terhadap kemandirian ekonomi warga. Sehingga upaya untuk mempercepat laju ekonomi kecil dan kerakyatan akan terkendala di masyarakat Bumi Gerbang Salam apalagi dalam menguatkan program 91 wamimart yang akan dibangun pada 2022 ini.
“Kenapa kita memilih wamira mart untuk pasar akhirnya, karena pikiran saya, hasil surve terakhir, setiap ada satu toko modern berdiri, 30 toko klontongan tutup,” tukasnya, Senin (28/3/2022).
Bupati Baddrut juga tegaskan, semua dilakukan agar menghidupkan toko klontongan atau toko milik masyarakat, yang sangat menopang terhadap ekonomi warga. Tentu, apabila ada 30 toko masyarakat tutup akibat toko modern berdiri, maka angka kemiskinan dan pengangguran akan meningkatkan nantinya.
“Kalau 30 toko klontongan tutup, maka yang 30 itu kalau dia menopang ekonomi satu keluarga dengan isi empat orang, maka 30×4, berarti ada lebih seratus orang calon orang miskin baru di Pamekasan,” tuturnya.
Bahkan pihaknya menambahkan, kedepannya wamira mart ini menjadi bagian dari strategi untuk kemandirian ekonomi warga yang bersamaan dengan pandemi covid-19. Sehingga ekonomi masyarakat Pamekasan tetap berjalan sebagaimana mestinya.
“Karena isu utama di pandemi ini ada tiga, pertama kesehatan, kedua ekonomi, dan ketiga stabilitas. Kami berharap, adanya wamira mart sebagai strategi kemandirian ekonomi warga bisa bermanfaat,” paparnya.(Yudi)
Comment