Satukan Sinergi, FPRB Pamekasan Gelar Sarasehan Bersama OPD

News Satu, Pamekasan, Jumat 26 Januari 2024- Sinergitas dalam penanggulangan bencana terus dikuatkan oleh jajaran Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Pamekasan, Madura, Jawa Timur. Bahkan secara khusus mereka menggelar Sarasehan Sinergi Mengurangi Risiko Bencana bersama segenap Organisasi Perangkat Daerah atau OPD setempat.

Pada kesempatan ini, hadir Perwakilan dari BPBD Provinsi Jawa Timur, Dadang Iqwandy, Perwakilan SRPB Jatim, Wahyudi SH, perwakilan pemerintah daerah dan Kepala Dinas terkait. Yakni Dinas PUPR, Amin Jabir, Dinas LH, Supriyanto, Akhmad Dhofir Rosidi selaku Plt. Kalaksa BPBD setempat dan Ketua FPRB Pamekasan, Suprijanto bersama segenap pengurus dan anggotanya.

Mereka dengan guyub saling bertukar informasi dan pikiran untuk sekali lagi kuatkan sinergi dalam pengurangan risiko bencana atau PRB di Bumi gerbang salam. Terutama, saat sesi dialog antara para nara sumber dengan peserta sarasehan yang hadir dari pagi hingga siang hari di Ruang Rapat PUPR, Jalan Jokotole Pamekasan.
Dadang Iqwandy ungkap pola penanggulangan bencana itu ada tiga fase yakni di tahap Pra Bencana, Tanggap Darurat dan Paska Bencana. Dan semua relawan di semua lini itu bisa berperan aktif sesuai kapasitas masing-masing.

“Keberadaan FPRB dan SRPB merupakan hal yang sangat penting bagi kerja BPBD. Terutama dalam penanggulangan bencana dan pengerahan relawan. Selain pendukung untuk peningkatan IKD (indeks kapasitas daerah, red) setempat,” ujar Dadang Iqwandy pada peserta, Jumat (26/1/2024).

Menurut Dadang, mereka itu merupakan potensi besar dan harus terus dirawat komunikasi dan kordinasinya. Sebab BPBD tanpa adanya kedua wadah besar relawan itu bukan apa-apa dan tidak bisa apa-apa dalam berkerja untuk menanggulangi bencana.

“Bayangkan saja jumlah relawan yang terdata di SRPB jatim ada sekitar 15 ribu hingga saat ini, dengan sekitar 250 organisasi kerelawanan se Jatim yang terdata. Sungguh ini merupakan potensi besar yang siap digerakkan dalam penanggulangan bencana,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua FPRB Pamekasan Suprijanto mengaku sangat bersyukur dan berterima kasih kepada BPBD Pamekasan, dengan terlaksananya Sarasehan Sinergi Pengurangan Risiko Bencana itu. Sebab, dengan bekal wawasan baru itu para relawan, anggota dan pengurus FPRB bisa langsung meramu program kerja yang tepat pada rapat kerja yang dijadwalkan akan digelar setelah sarasehan itu.

“Alhamdulillah pada sarasehan ini juga secara khusus dihadiri oleh perwakilan BPBD Jatim, sehingga semua peserta bisa lebih mengerti pola Sinergi dan kerja FPRB yang sebenarnya. Apalagi tadi banyak hal yang dipaparkan kepada pihak dinas dan BPBD setempat terkait pola kemitraan dan dukungan yang bisa dilakukan untuk FPRB kedepannya,” kata Suprijanto pada media.

Diharapkan dengan adanya sarasehan ini, para pengurus FPRB Pamekasan bisa membuat program kerja yang baik untuk dijalan sebagai program strategis selama setahun ini. Lalu bisa dikolaborasikan dengan dinas terkait dan BPBD setempat sesuai tupoksi masing-masing yang bisa saling memanfaatkan potensi relawan dan unsur pentahelix lainnya untuk pengurangan risiko bencana.

“Insyaallah pada tahun ini, FPRB Pamekasan akan canangkan sebagai Tahun Menanam 2024 dengan program mitigasi bencana melalui reboisasi dan penghijauan di kawasan hulu sungai dan bibir sungai perkotaan secara bertahap dan periodik,” pungkasnya. (Yudi)

Komentar