Pamekasan, News Satu- Menyikapi ancaman demam berdarah dengue (DBD) di musim penghujan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan, Madura, Jawa Timur, bekerja sama dengan TNI melakukan langkah proaktif melalui kegiatan fogging di wilayah rawan. Salah satunya dilaksanakan di Dusun Tengah, RT 02 RW 01, Desa Teja Barat, Kecamatan Pamekasan.
Babinsa Desa Teja Barat, Serka Ramli, bersama petugas kesehatan dari Puskesmas Teja memimpin penyemprotan insektisida untuk memberantas nyamuk Aedes aegypti, penyebab utama penyebaran DBD.
“Kegiatan ini adalah salah satu wujud sinergi Pemkab dan TNI untuk melindungi masyarakat dari ancaman DBD. Namun, masyarakat harus lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan,” ujar Serka Ramli, Selasa (21/1/2025).
Ia mengimbau warga untuk aktif menerapkan gerakan 3M, yakni Menguras tempat penampungan air secara rutin, Menutup wadah yang berpotensi menjadi sarang nyamuk, dan Mengubur atau mendaur ulang barang bekas yang tidak digunakan.
Serka Ramli menekankan pentingnya upaya pencegahan oleh masyarakat sendiri, mengingat nyamuk DBD berkembang biak di genangan air bersih. Fogging, meski efektif, bukan solusi utama tanpa diimbangi kebersihan lingkungan.
“Pola hidup bersih adalah kunci. Dengan menjaga kebersihan, kita bersama-sama bisa mencegah penyebaran DBD,” tandasnya.
Selain fogging, petugas Puskesmas Teja juga mengedukasi warga tentang gejala DBD, seperti demam tinggi, nyeri otot, dan ruam kulit. Mereka mendorong warga segera mencari pengobatan jika mengalami gejala tersebut untuk menghindari komplikasi serius.
Pemkab Pamekasan berharap kolaborasi ini dapat menekan angka kasus DBD di wilayah Bumi Gerbang Salam. “Pencegahan adalah langkah terbaik untuk melindungi masyarakat dari penyakit ini. Kami akan terus bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memastikan kesehatan warga tetap terjaga,” ujar salah satu perwakilan Pemkab.
Langkah ini menjadi bukti nyata sinergi pemerintah, TNI, dan masyarakat dalam memerangi DBD, terutama di musim penghujan yang berisiko tinggi. (Yudi)
Comment