Pamekasan, News Satu- Eks Stasiun PJKA di Kelurahan Patemon, Kecamatan Kota, Pamekasan, kembali menjadi sorotan. Lokasi yang seharusnya menjadi pusat aktivitas pedagang kaki lima (PKL) justru diduga berubah menjadi tempat peredaran minuman keras (miras) dan prostitusi terselubung. Kondisi ini memicu keresahan warga, terutama karena kejadian ini mencuat di tengah bulan suci Ramadan.
Dugaan tersebut semakin kuat setelah beredar beberapa potongan video pendek yang menunjukkan aktivitas mencurigakan di area tersebut. Video tersebut viral di berbagai platform media sosial, memicu kecaman dari masyarakat dan desakan agar pemerintah bertindak tegas.
“Ini bukan kali pertama. Kami sudah sering melaporkan hal ini, tetapi sepertinya ada pembiaran. Padahal, Pemkab Pamekasan telah mengalokasikan dana cukup besar untuk menyewa lahan eks Stasiun PJKA sebagai tempat PKL, bukan tempat hiburan malam liar,” ungkap Chodet, salah satu warga setempat, kepada media.
Chodet menambahkan bahwa setiap malam lokasi ini berubah menjadi pusat keributan akibat aksi tawuran yang diduga dipicu oleh konsumsi miras. Berbagai upaya persuasif dari warga dan pemerintah setempat tampaknya belum membuahkan hasil.
“Apakah harus ada korban lebih dulu baru pemerintah turun tangan? Kami sudah muak dengan kondisi ini. Jika tidak ada tindakan tegas, kami siap turun ke jalan untuk menuntut solusi konkret,” tegasnya.
Menurut informasi yang dihimpun, warga bersama beberapa aktivis berencana menggelar aksi demonstrasi dalam waktu dekat untuk mendesak pemerintah daerah dan aparat keamanan agar bertindak lebih serius. Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari Satpol PP, Dinas Koperasi UMKM, maupun instansi terkait.
Masyarakat berharap Pemkab Pamekasan segera menertibkan lokasi tersebut sebelum semakin banyak dampak negatif yang ditimbulkan, baik bagi warga sekitar maupun citra kota Pamekasan secara keseluruhan. (Yudi)
Comment