HEADLINENEWSPAMEKASANPEMERINTAHANPEMKAB PAMEKASANREGIONAL

Wartawan Pamekasan Kembali Pertanyakan Kasus Kekerasan Pada Jurnalis Indosiar

×

Wartawan Pamekasan Kembali Pertanyakan Kasus Kekerasan Pada Jurnalis Indosiar

Sebarkan artikel ini
Wartawan Pamekasan Kembali Pertanyakan Kasus Kekerasan Pada Jurnalis Indosiar
Wartawan Pamekasan Kembali Pertanyakan Kasus Kekerasan Pada Jurnalis Indosiar

Pada kesempatan itu, Pengurus AJP Moh. Ali Muhsin mempertanyakan siapa saja yang telah dimintai keterangan dalam kasus yang menimpa Fathur Rusi wartawan TV Indosiar tersebut.

Jurnalis yang sempat dimintai keterangan pada insiden tersebut mengatakan, seharusnya bukan hanya saksi dari pelapor, tetapi beberapa pihak terkait harus dimintai keterangan.

“Kalau memang kesulitan dalam mengungkap identitas pelaku, paling tidak penyidik meminta keterangan dari korlap aksi. Apakah itu sudah dilakukan?,” tanya jurnalis Jawa Pos Radar Madura itu.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Pamekasan, AKP Adhi Putranto Utomo mengungkapkan, pihaknya akan menindak lanjuti kasus tersebut sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku. Sebab, sejauh ini kendala dalam mengungkap identitas pelaku lantaran yang diduga pelaku menggunakan masker saat melakukan aksinya.

“Kami masih melakukan penyelidikan, mudah-mudanan dalam waktu dekat kasus ini bisa terungkap,” kilahnya.

Adhi langsung memerintahkan anggotanya untuk membuat data tambahan dalam berita acara pemeriksaan (BAP), termasuk nama korlap aksi di Kedai Bukit Bintang Desa Larangan Badung, Kecamatan Palengaan tersebut.

“Ya, kami belum memanggil korlap aksi. Ini akan menjadi aspirasi kepada kami untuk mengungkap kasus tersebut,” tandasnya.

Sebagaimana diketahui, salah satu wartawan TV nasional menjadi korban kebringasan massa aksi saat meliput pembakaran fasilitas Kedai Bukit Bintang di Desa Larangan Badung Kecamatan Palengaan, Pamekasan, Madura, Jawa Timur.

Korban tersebut bernama Fathor Rusi wartawan TV Indosiar dan SCTV yang bertugas untuk wilayah Madura. Yang bersangkutan juga pernah menjabat sebagai Ketua Aliansi Wartawan Pamekasan (AJP). Korban hendak mengambil gambar pembakaran dua fasilitas berupa gazebo beratap ilalang yang dibakar massa. Korban berupaya mengambil video dengan mencari posisi yang pas agar tulisan Bukit Bintang sebagai backround gambar terlihat.

Tiba-tiba, ada seorang peserta aksi berambut gondrong hendak merampas kamera dengan memegang pergelangan tangannya secara kuat  dan meminta agar tidak mengambil video. Meskipun diberitahu jika korban adalah wartawan, tetapi tidak diindahkan. (Yudi)

Comment