BUDAYA & WISATAHEADLINENEWSPAMEKASANREGIONALWISATA

Wisata Madura Harus Sinergi, Sekber Wisata Dipertanyakan

×

Wisata Madura Harus Sinergi, Sekber Wisata Dipertanyakan

Sebarkan artikel ini
Wisata Madura Harus Sinergi, Sekber Wisata Dipertanyakan
Wisata Madura Harus Sinergi, Sekber Wisata Dipertanyakan

News Satu, Pamekasan, Jum’at 11 September 2020- Geliat pariwisata di Madura dari tahun ke tahun tidak menunjukkan kemajuan yang signifikan. Padahal, pasca beroperasinya jembatan Suramadu dengan berbagai fasilitas pendukung lain, mestinya menjadi jembatan penggerak pariwisata pulau garam.

Terlebih, menurut data Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Pamekasan, dari target PAD yang hanya kisaran 60 juta, itupun pesimis bisa terlampaui tahun ini. Apa yang salah? Harus bagaimana? Pertanyaan itu mungkin, sering didengar pelaku wisata ketika berhadapan dengan stakeholder di Madura.

Nah, ada pandangan menarik yang dilontarkan Mantan Ketua Asosiasi Pelaku Pariwisata Madura ASPRIM, H. Mukti Ali. Sebenarnya, beberapa tahun lalu, sudah ada formula jitu untuk mensinergikan Pemkab se Madura, dan pelaku wisata di Madura dalam menggiring wisatawan asing atau domestik ke Madura.

Ditambahkannya, saat itu Bakorwil IV Pamekasan sudah memfasilitasi Sekretariat Bersama Wisata Madura. Disini, digodok semua strategi dan sinergi antara kabupaten. Sehingga harapannya, wisatawan bisa sekali jalan dapat menikmati potensi Madura seutuhnya. Dari ujung barat Bangkalan, Sampang, Pamekasan hingga bagian timur Sumenep dengan pulau eksotiknya.

“Ini yang sulit, sebab setiap kabupaten masih ada ego sektoral. Selain kesiapan setiap pemkab berbeda. Contoh, di Sumenep sudah bisa start lebih dulu. Karena, anggaran wisata sudah jelas,” ungkapnya saat ditemui di kantor Mandala Putra Travel, desa Pademawu Barat , Kecamatan Pademawu, Jumat (11/9/2020).

Selain itu, tendensi agenda tahunan setiap kabupaten masih belum tertata dari tahun sebelumnya. Karena, jika merujuk pada proses penawaran agensi travel, seharusnya sudah ditawarkan berbagai paket wisata jauh hari sebelumnya. Bahkan bisa jadi setahun sebelumnya harus sudah terencana dengan baik.

“Apalagi wisatawan mancanegara, yang merencanakan paket wisata yang panjang. Nah, jika wisata Madura sinergi dan ditawarkan jauh hari, besar kemungkinan akan disinggahi dan ditawarkan travel itu kepada mereka,” ungkapnya.

Harapannya, usai masa pandemi ini harusnya menjadi momentum bersama untuk mengemas paket wisata bersama. Minimal, momentum hari jadi akan menyuguhkan gelaran spektakuler yang menjual dan mendatangkan income PAD yang signifikan untuk semua kabupaten di Madura.

“Jadi tidak hanya sebatas kegiatan ceremonial belaka, yang hanya menjadi rutinitas anggaran saja,” tegasnya. (Yudi)

Comment