News Satu, Pasuruan, Rabu 31 Juli 2024- Penjabat (Pj) Bupati Pasuruan, Andriyanto, dan anggota DPD RI terpilih, Lia Istifhama, menyatukan kekuatan dalam upaya memerangi stunting di Kabupaten Pasuruan. Sinergi ini diharapkan dapat menurunkan angka stunting secara signifikan di wilayah tersebut.
Dalam diskusi yang digelar pada Rabu (31/7/2024), Andriyanto menekankan pentingnya pendekatan “Human Security” dalam menjaga keseimbangan gizi masyarakat.
“Pendekatan ini mengedepankan solusi individu, seperti memilih makanan sehat untuk menghindari hipertensi,” ungkapnya. Andriyanto yang juga menjabat sebagai Ketua Pimpinan Pusat AsNI (Asosiasi Nutrisionis Indonesia) menegaskan perlunya langkah nyata dan konkrit dari semua pemangku kepentingan.
Andriyanto menyebut bahwa target bebas stunting sebesar 14% pada tahun 2024 memerlukan aksi nyata di lapangan.
“Jangan hanya berbicara filosofi, kita harus langsung turun ke desa-desa, ukur tinggi anak-anak, dan segera tindak lanjuti jika ditemukan perbedaan signifikan,” ujarnya.
Salah satu inisiatif konkrit yang telah diluncurkan adalah Intervensi Serentak Pencegahan Stunting di Kabupaten Pasuruan Tahun 2024 yang dimulai pada 14 Juni lalu. Andriyanto juga mendorong inovasi dalam penyajian makanan berbahan dasar protein hewani untuk menarik minat anak-anak.
“Kreasi seperti puding susu, ikan yang di-blender, atau kombinasi telur dengan makanan favorit anak bisa menjadi solusi,” tambahnya.
Sementara, Senator terpilih dari Jawa Timur, Dr. Lia Istifhama yang akrab disapa Ning Lia, turut menyoroti pentingnya penanganan stunting tidak hanya pada bayi dan balita, tetapi juga pada remaja.
“Stunting pada remaja perlu perhatian khusus karena mempengaruhi pertumbuhan fisik dan kognitif mereka,” kata Ning Lia.
Berdasakaran data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022, Ning Lia menyebut angka stunting di Indonesia masih cukup tinggi, yakni 21,6 persen.
“Meskipun ada penurunan dari tahun sebelumnya, kita masih perlu kerja keras untuk mencapai target yang ditetapkan,” jelasnya.
Ning Lia yang dikenal Srikandinya Nahdlatul Ulama (NU) Jatim, juga menekankan perlunya program makan bergizi gratis bagi siswa sebagai upaya preventif dan kuratif.
“Stunting pada siswa, terutama remaja, sering disebabkan oleh kurangnya asupan gizi seimbang. Program makan bergizi gratis bisa menjadi solusi,” pungkasnya. (Kiki/*)