News Satu, Probolinggo, Selasa 23 Juni 2020- Nenek Suryo Tiwani (75) warga RT 1/RW 2 Kelurahan Pilang, Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo, Jawa Timur, salah seorang penerima bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) harus kehilangan uang di rekeningnya sebesar Rp 2,7 Juta.
Ester Wandira (24) cucu mbah Suryo saat dikonfirmasi sejumlah wartawan mengaku, tidak tahu. Ia hanya membantu menguruskan rekening dan kartu ATM neneknya yang dikatakan hilang. Atas bantuan Wahyuningsih, pendamping PKH Kelurahan Pilang, mbah Suryo kemudian mendapatkan rekening dan ATM dari BNI Cabang Probolinggo.
Menurutnya, rekening baru yang diprint atau dicetak petugas BNI tersebut, setelah dilihat ada debet atau pengeluaran Rp 2,7 juta dan saldo Rp 1,37 juta. Ester berikut Wahyuningsih tidak mengatahui, siapa yang menarik atau mencairkan uang Bansos tersebut.
“Nggak tahu siapa yang mengambil. Besarannya Rp 2.700.000,” ujar Ester seraya menunjukkan rekening mbah Suryo.
Raibnya uang mbah Suryo diketahui tanpa sengaja. Ester yang pada Februari lalu tinggal serumah dengan neneknya di jalan Ijen RT 2 RW 2, Kelurahan Pilang, Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo, merasa kasihan. Ia kemudian mengurus Bansos neneknya yang sudah lama tidak keluar atau tidak menerima.
Sebelumnya, Ester pernah mendatangi rumah Muhammad Ismail, Ketua RT 2 RW 1 Kelurahan setempat. Tujuannya, meminta bansos karena neneknya tidak pernah menerima bantuan dalam bentuk apapun.
“Nenek saya kan tidak bisa melihat (buta) dan sudah tidak kerja. Biaya hidupnya dari saya dan keluarga. Ya, saya mintakan bantuan ke RT,” ujarnya.
Comment