HEADLINENEWSPEMERINTAHANPEMKOT PROBOLINGGOPROBOLINGGOREGIONAL

Kasihan Nenek Penerima PKH Di Kota Probolinggo, Saldonya Di Rekeningnya Raib

×

Kasihan Nenek Penerima PKH Di Kota Probolinggo, Saldonya Di Rekeningnya Raib

Sebarkan artikel ini
Kasihan Nenek Penerima PKH Di Kota Probolinggo, Saldonya Di Rekeningnya Raib
Kasihan Nenek Penerima PKH Di Kota Probolinggo, Saldonya Di Rekeningnya Raib

Berdasarkan keterangan dari Ketua RT, neneknya sudah mendapat bantuan Rp 200 ribu setiap bulan. Untuk meyakinkan perkataan M. Ismail, Ester kemudian memberanikan diri bertanya ke kantor Kelurahan. Ternyata benar, neneknya mendapat bantuan sampai sekarang.

“Saya bilang kok tidak pernah menerima. Terus diurusi sama B Wahyu. Akhirnya dapat rekening dan ATM,” ungkapnya.

Ester menambahkan, kalau KTP mbah Suryo hilang sudah lama. Dimungkinan kartu identitas neneknya itu saat ini masih dipegang orang. Sebab, saat dirinya mengambil bantuan sembako di sebuah Bank menjelang hari raya, bantuan neneknya sudah ada yang mengambil.

“Saya sudah kadung (terlanjut) ke sana. Katanya sudah ada yang ngambil. Dua hari kemudian, sembako nenek ada yang mengantar,” sambungnya.

Sementara itu, Wahyuningsih menjelaskan, kalau pada tahun 2017, mbah Suryo mendapat Bansos program Aslut. Di tahun 2019, oleh Kementerian Sosial (Kemensos), mbah Suryo dimasukkan ke program PKH yang menerima bantuan uang Rp 200 ribu setiap bulan.

“Saat program Aslut habis, nama mbah Suryo langsung dimasukkan penerima PKH oleh Kemensos,” katanya.

Tak hanya mbah Suryo, seluruh penerima program Aslut mendapat buku rekening dan ATM. Dan rekening serta ATM mbah Suryo sudah dititipkan ke Lukman Hakim, sebagai pendamping kelurahan.

“Informasi dari teman saya, sudah diserahkan ke pak Lukman. Nyampai atau tidak ke mbah Suryo, saya tidak tahu,” tandas Wahyuningsih.

Ia juga membenarkan, ada penarikan dana di rekening mbah Suryo. Namun, Wahyuningsih tidak tahu-menahu soal itu. Yang penting, mbah Suryo sudah memiliki rekening dan ATM untuk mempermudah pencairan bantuannya.

“Rp 2,7 juta itu akumulasi dari beberapa bulan. Diambil satu kali. Nggak tahu, siapa yang mencairkan,” pungkasnya. (Bambang)

Comment