News Satu, Probolinggo, Jum’at 29 Oktober 2021- Menko PMK, Muhadjir Evendy, melakukan kunjungan ke kota Probolinggo, Jawa Timur. Kunjungannya ke kota ini dilakukan dari 08.00 Wib sampai 10.00 Wib.
Adapun kunjungannya terdiri dari beberapa lokasi dengan waktu yang sudah diatur, yakni, pukul 08.00 Wib, Launching BP Jamsostek Nelayan Kecil di Pelabuhan Mayangan Probolinggo, dilanjut pukul 09.00 Wib, Peninjauan Pasar Syariah di Pasar Kronong Kota Probolinggo, lalu pukul 09.20 Wib, Peninjauan Gelaran Produk UMKM di GM Toserna (Jl, Dr. Sutomo), dan pukul 10.00 Wib, Peninjauan Vaksinasi di Pondok Pesantren Riyadlus Solihin selanjutnya Sholat Jumat berjamaah. Kamis (29/10/2021).
Menko PMK, Muhadjir Efendy, saat dipondok pesantren Riyadlus Sholihin Ketapang Kota Probolinggo dalam sambutannya meminta agar para santri kota Probolinggo harus mengembangkan 5 C, yaitu Critis, Creatif Inovatif, Comunikasi Skil, Colaborasi dan Confident.
“Para santri kota Probolinggo harus mengembangkan 5 C yaitu 1 Critis yaitu selalu mendalami dan menjalankan apa yang telah diajari para ustad saat dipondok, Creatif Inovatif yaitu selalu berpikir dengan cerdas menyelasaikan masalah baru dengan pemikiran yang cerdas dengan ilmu yang dimiliki saat dipondok pesantren,” ujarnya.
“Comunikasi Skill yaitu kemampuan berkomunikasi dengan baik berdebat dengan baik menulis dengan baik berbahasa dengan baik juga menguasai segala bahasa bukan bahasa madura, Arab, Indonesia namun bahasa asing lainnya dengan mengusai bahasa maka kalian dapat menguasai dunia ini untuk ilmu pengetahuan nya dengan selebar lebarnya,” sambungnya.
Selanjutnya, pihaknya menjelaskan tentang Colaborasi atau bekerjasama, menurutnya saat dipondok para santri harus bekerjasama makanan dipondok pesantren diberi jadwal santri mulai dari memasak, belajar bersama dan berkolaborasi lainnya.
“Yang terakhir Confident atau memiliki rasa percaya diri, makanya santri Millenal harus percaya diri tidak menghilangkan kesopan santunan dan kepatuhan kepada para ustad, ulama, Habaib namun harus tetap percaya diri. Seperti saya ini generasi dulu yang tidak memiliki rasa percaya diri salah satu kekurangan bangsa Indonesia dibanding dengan bangsa lain yaitu kurang percaya diri termasuk saya produk masa lalu yang tidak mementingkan rasa percaya diri, ” pintanya.
Dari pemaparan tersebut, ia berpesan agar para santri di kota Probolinggo harus memiliki rasa percaya diri yang tinggi dalam menghadapi dinamika apapun dalam proses perjalanannya kedepan.
“Maka saya berpesan pada kalian semua harus percaya diri dan berani menghadapi apapun, jangan sampai tidak percaya diri, ” tutupnya.(Bambang)
Comment