HEADLINEJATIMNEWSNEWS SATUPEMERINTAHANPROBOLINGGOREGIONAL

Pembongkaran Kubah Di Kantor Pemkot Probolinggo Picu Kontroversi, DPRD Akan Gelar RDP

962
×

Pembongkaran Kubah Di Kantor Pemkot Probolinggo Picu Kontroversi, DPRD Akan Gelar RDP

Sebarkan artikel ini
Pembongkaran Kubah Di Kantor Pemkot Probolinggo Picu Kontroversi, DPRD Akan Gelar RDP
Pembongkaran Kubah Di Kantor Pemkot Probolinggo Picu Kontroversi, DPRD Akan Gelar RDP

Probolinggo, News Satu- Pembongkaran kubah berwarna putih yang berada di atas kantor Pemerintah Kota (Pemkot) Probolinggo memicu polemik di kalangan DPRD dan masyarakat. Kubah yang dibangun pada era Wali Kota Habib Hadi Zainal Abidin itu resmi dibongkar oleh Dinas PUPR-PKP Kota Probolinggo.

Ketua Fraksi PKB sekaligus anggota Komisi III DPRD Probolinggo, Eko Purwanto, mengaku terkejut dengan pembongkaran tersebut. Ia menilai bahwa bangunan kubah itu masih dalam kondisi baik dan seharusnya melalui perencanaan yang matang sebelum dibongkar.

“Sangat disayangkan, karena kondisinya masih bagus. Pembongkaran ini seharusnya direncanakan terlebih dahulu dengan melibatkan pihak aset dan PUPR,” ujar Eko Purwanto, Kamis (27/2/2025).

Eko menegaskan, pihaknya telah mengajukan agenda Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Komisi III DPRD untuk meminta klarifikasi dari pihak terkait.

Sementara itu, Heri Poniman, anggota Komisi III DPRD dari Fraksi Gerindra, merespons kritik dari PKB dengan menyebut bahwa pembongkaran kubah adalah keputusan yang sah dan mencerminkan kepemimpinan Wali Kota Probolinggo saat ini, dr. Aminuddin.

“Kritikan ini bisa jadi karena belum bisa move on. Ini era dr. Aminuddin, pasti beda gaya kepemimpinannya. Beliau tidak banyak bicara, tapi langsung eksekusi dengan tetap mengutamakan kepentingan masyarakat. Dengan dibongkarnya kubah ini, Kota Probolinggo lebih terlihat nasionalis,”* tegas Heri Poniman, Kamis (27/2/2025).

Menurutnya, meskipun mayoritas warga Probolinggo beragama Islam, ada juga pemeluk agama lain yang harus diperhatikan demi menjaga kerukunan.

“Saya rasa ini bagian dari upaya menjaga keberagaman dan menciptakan keseimbangan dalam pembangunan ke depan,” tambahnya.

Salah seorang pekerja dari Dinas PUPR yang terlibat dalam pembongkaran mengungkapkan bahwa kubah tersebut bukan terbuat dari beton seperti pada masjid, melainkan hanya berupa kerangka besi dengan lapisan plastik mika.

“Ini hanya dari mika dan besi, bukan beton seperti kubah masjid. Cukup diangkat saja sudah copot. Yang terbuat dari beton hanya alas dasarnya, yang kemudian diratakan,” ujar pekerja yang enggan disebut namanya.

Meski demikian, kontroversi pembongkaran kubah di kantor Pemkot Probolinggo ini diperkirakan masih akan berlanjut, terutama dengan rencana DPRD menggelar RDP untuk membahas lebih lanjut alasan dan dampaknya terhadap kebijakan pemerintahan daerah. (Bambang)

Comment