Reog dan Klabang Songo, Hibur 100 Yatim Piatu di Masjid Al-Asnawi

Spread the love

News Satu, Probolinggo, Senin 8 Agustus 2022- Sebanyak 100 anak yatim piatu di bulan Muharam/Asyuro 1444 Hijriyah di santuni warga kelurahan Kebonsari wetan, kecamatan Kanigaran, Kota Probolinggo, tepatnya di masjid Al Asnawi jl Sunan Muria.

100 anak yatim piatu itu dikarak dengan mobil odong – odong diiringi dengan tarian Reog, Barongsai, Klabang Songo karya pemuda Kebonsari Wetan serta aksi Drum Band. Hiruk pikuk musik dan aksi mereka membuat raut wajah 100 yatim piatu penuh tawa dan senyuman di suasana acara itu.

“Sebanyak 100 anak yatim yang dikarak dari lapangan angguran menuju lokasi masjid Al Asnawi,” ujarnya Dedi Riyawan.

Dari pantauan reporter News Satu di lokasi acara, Warga setempat bersama panitia dengan kompak menyambut kedatangan 100 Yatim Piatu dengan alunan sholawat Nabi sambil membagikan amplop dan beberapa hadiah lainnya kesukaan anak – anak yatim piatu, ditambah dengan pelepasan ratusan balon merah putih ke udara. Isak tangis para darmawan dan warga di lokasi itu mulai terdengar saat menyantuni anak yatim piatu itu.

Baca Juga :  Polres Sumenep Ringkus Dua Pelaku Spesialis Curas

Takmir Masjid Al Asnawi, Mustain Asnawi mengatakan, Kegiatan terselenggara berkat semangat dan kekompakan para panitia yang tidak meminta bantuan dari pihak pemerintah.

“Ini kegiatan yang ke 6 kali, alhamdulillah cukup meriah tahun ini. Barongsai, Reog, Klabang Songo dan Drum Band itu swadaya dari masyarakat, panitia tidak mengeluarkan dana dari amplop itu,” ujarnya.

“Tahun depan kita berkeinginan menyantuni anak yatim piatu lebih dari 100 anak ini, tetapi kita musyawarahkan dulu ke teman panitia nantinya,” harapnya.

Pihaknya melanjutkan, “Saya menggalang dana ini dengan mengamen di pinggir jalan bersama teman panitia, saya pertama kali ini meminta – minta uang dana dipinggir jalan, ini sebuah pengalaman saya pribadi,” ringkasnya.

Baca Juga :  Bahasa Gaul Berdampak Pada Keberadaan Bahasa Indonesia

Secara terpisah, Ketua Panitia, Sandy saat dikonfirmasi menjelaskan, Selama 3 hari persiapan acara tersebut membuat para panitia kebanyakan kurang tidur, demi untuk 100 anak yatim.

“Kita persiapannya yang paling melelahkan itu selama 3 hari. Sehingga kita kurang tidur. Alhamdulillah acara lancar berkat doa warga dan anak yatim piatu. Semoga acara ini setiap tahun tetap dilakukan,” singkatnya. (Bambang) 

Komentar