News Satu, Sampang, Selasa 29 September 2020- Memasuki musim kemarau mengakibatkan kurangnya pasokan air di beberapa Desa mulai awal September ini, di Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur. Terhitung mulai kemarin, Badan Penanggulangan Bencana Daerah /BPBD Kabupaten Sampang sudah menyalurkan bantuan air bersih, meski bukan menggunakan anggaran resmi institusinya.
Pasalnya, menurut neraca APBD 2020 memang, pihak BPBD Sampang tidak mencantumkan anggaran untuk bantuan air bersih. Terutama dalam mengatasi bencana kekeringan yang biasanya tiba di akhir tahun ini.
Padahal tahun ini, tercatat 78 desa terdampak kekeringan mulai dari kering kritis hingga kering langka. Sehingga, BPBD setempat harus menggunakan anggaran belanjaan tidak terduga yang ada di kas daerah untuk bergerak. Itu, setelah adanya rekomendasi dari BMKG yang menyatakan daerah Sampang rawat kekeringan untuk 2 bulan ini.
Kalaksa Badan Penanggulangan Bencana Daerah / BPBD Kabupaten Sampang Anang Junaedi menuturkan, secara teknis nantinya jatah untuk setiap desa hanya 5 tangki setiap bulannya. Sehingga pihaknya harus berusaha keras untuk mengatur bantuan air bersih ke desa terdampak kekeringan yang sudah ditetapkan sebelumnya.
“Kami plotting 78 desa yang rawan kekeringan, dan itu lebih banyak jika dibandingkan tahun sebelumnya. Kalau secara teknis kami sudah bergerak bersama PDAM juga,” tuturnya, Selasa (29/9/2020).
Dijelaskan lebih lanjut, nantinya secara teknis akan dibagi 5 kali pengiriman di setiap desanya dengan anggaran mencapai hampir 300 juta untuk 2 bulan. Jika dibandingkan tahun lalu, yang hanya 3 kali kirim per desa, ini lebih besar lagi volume dan anggarannya.
Untuk jangka panjang, pihaknya berjanji akan berkoordinasi dengan dinas terkait dan PDAM dalam hal penyediaan saluran dan pengelolaan sumber air bersih. Sehingga problem kekeringan akan teratasi secara menyeluruh dan terpadu secara teknis.
“Kami tetap upayakan sebaik mungkin melayani masyarakat yang membutuhkan air bersih, semoga bermanfaat untuk mereka,” tukasnya.(Yud)
Comment